Cara ini, menurut mantan anggota DPR itu, merupakan ajang konsolidasi sosial, baik dengan perantau maupun warga setempat.
”Saya sediakan kuliner khas Banyuwangi, seperti rujak soto, ayam kesrut, semanggi kulup, pecel rawon, dan sambal sere. Itu bisa dinikmati oleh perantau atau pemudik yang sekadar melintas di kota ini, termasuk warga setempat,” ujar ayah seorang putra itu.
Bagi Anas, silaturahim Lebaran terbuka bagi siapa pun dan kegiatan seperti ini sengaja didesain sebagai sarana konsolidasi sosial antarwarga untuk menambah kecintaan pada daerahnya. Bagi pemudik, agar makin mengenal kekayaan alam Banyuwangi sehingga memotivasi mereka untuk kembali dan tak sekadar lewat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan