"Kolaborasi musik bambu dan orkestra akan ditampilkan dalam ’gala dinner’ petinggi karena bambu merupakan logo APEC 2013," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam Rapat Koordinasi Persiapan KTT APEC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (21/8/2013) malam.
Sebelum memasuki acara makan malam para kepala negara dan pemerintahan yang berasal dari 21 negara termasuk petinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, menurut Menparekraf, panitia akan membunyikan kulkul atau kentungan yang juga terbuat dari bambu sebagai ciri khas kearifan lokal di Pulau Dewata.
Pemukulan kulkul tersebut, untuk memanggil para petinggi APEC tersebut memasuki acara gala dinner.
Mari mengatakan bahwa perpaduan musik tradisional khas Kabupaten Jembrana, Bali, yang terbuat dari bambu yakni Jegog dengan suara yang dinamis juga akan ditampilkan sebagai salah satu pengisi acara.
Komposer kenamaan Tanah Air, Erwin Gutawa, dipilih menjadi penggarap perpaduan orkestra dengan musik tradisional dari bambu.
Sejumlah tarian khas Nusantara juga akan ditampilkan pada acara makan malan tersebut, di antaranya Tari Piring dan beberapa tari Jawa yang akan dipadukan dengan alunan musik violin.
Sejumlah penyanyi Ibu Kota juga akan menyumbangkan suara emasnya agar menambah suasana makan malam semakin atraktif. Mereka, di antaranya Mike Mohede, B3, dan Gita Gutawa sebagai pembawa lagu ciptaanya sendiri yakni "To Be One".
"Lagu karya Bapak Presiden Yudhoyono juga rencananya akan dibawakan pada acara makan malam itu," katanya.
Mari menjelaskan kutipan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menggambarkan APEC, juga akan ditampilkan di sela-sela penutupan makan malam.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.