Bahkan, hingga malam hari, Shumaila masih belum bisa melupakan pengalamannya melihat langsung keindahan terumbu karang. ”Teringat-ingat terus terumbu karang dan ikan-ikan. Indah sekali,” katanya.
Shumaila sulit melupakan kejernihan air laut Kepulauan Seribu yang sedemikian bening sampai bisa melihat hingga dasar pantai. Keanekaragaman hayati yang kaya terumbu karang, ikan warna-warni, dan penyu membuat gadis kecil ini serasa berlibur tidak di Jakarta.
Shumaila sedang menikmati liburan bersama ibu, tante, sepupu, dan neneknya di Pulau Tidung, salah satu gugusan di Kepulauan Seribu. Liburan tiga hari dua malam itu dirasa belum cukup.
Pilihan wisata
Obyek wisata Kepulauan Seribu, yang merupakan gugusan pulau-pulau kecil, berjarak tempuh 1-2 jam dari Jakarta Utara. Namun, harus diakui, sarana wisatanya masih terbatas.
Namun, tenang saja, warga penyedia jasa wisata di Kepulauan Seribu mempunyai paket wisata yang lengkap, mulai dari akomodasi, makanan, hingga kegiatan di sana.
Untuk paket dua hari satu malam biayanya Rp 350.000-Rp 500.000 per orang. Paket tiga hari dua malam Rp 450.000-Rp 600.000 per orang.
Nah, jika mengikuti paket wisata yang disediakan warga itu, perjalanan dari Jakarta ke Pulau Tidung ditempuh dengan menumpang kapal kayu tradisional. Waktu tempuhnya sekitar dua jam dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Kapal ini bisa mengangkut sampai 200 orang dan bisa disewa.
Jika ingin memangkas waktu, naiklah kapal cepat dari Pelabuhan Kaliadem atau Muara Angke. Ongkosnya Rp 60.000 per orang. Pelabuhan ini dekat dengan dermaga tradisional.
Pelabuhan Muara Angke kurang nyaman bagi wisatawan. Seluruh permukaan lantainya basah karena pelabuhan itu digunakan pula untuk pendaratan ikan. Tidak ada kursi bagi penumpang untuk menunggu kapal selain bangku-bangku yang disediakan di warung kopi. Namun, kekurangan itu akan terbayar setiba di Pulau Tidung dengan kejernihan air laut hingga ke dasar pantai serta udara yang sejuk dan tiada polusi.
Banyak kemajuan
Dalam tiga tahun terakhir, wisata bahari Kepulauan Seribu dikembangkan warga setempat. Ada banyak kemajuan. Penginapan bukan lagi hanya kamar-kamar di rumah warga, melainkan juga cottage dan hotel sehingga lebih nyaman bagi wisatawan yang menginginkan privasi.