Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Festival Jalan Jaksa

Kompas.com - 25/08/2013, 14:38 WIB
Tri Wahyuni

Penulis

KOMPAS.com — Mengusung tema “The Centre of Jakarta’s Melting Pot”, Festival Jalan Jaksa 2013 menawarkan konsep acara yang berbeda dengan tahun lalu. Kali ini ada berbagai kegiatan dalam festival ini, seperti pergelaran musik, pertunjukan seni tari dan teatrikal, bazar, pameran, pertunjukan budaya, penayangan film, workshop, sampai bemo sititur.

Festival Jalan Jaksa tahun ini memang diselenggarakan lebih meriah dibandingkan tahun lalu mengingat potensi wisata kawasan ini sangat besar. “Sekarang lebih bagus dari yang kemarin,” kata Iis, salah seorang warga di sekitar Jalan Jaksa. Iis tidak datang ke festival tahun lalu karena dinilai lebih sepi.

“Seru, bagus kok kayak gini. Kita banyak tahu Jakarta kayak gimana. Enggak bosan dengan mal-mal mulu kebanyakan,” kata Edo yang datang baru pertama kali datang ke Festival Jalan Jaksa.

Pengunjung mulai berdatangan ketika sore hari. Kawasan ini mulai padat menjelang malam atau sehabis maghrib. Pasalnya, acara-acara inti memang dijadwalkan ada sejak pukul 19.00 sampai pukul 22.00.

Banyak hal menarik yang bisa Anda temukan di Festival Jalan Jaksa 2013. Sepanjang aspal Jalan Jaksa terdapat Asphalt Art pertama di Indonesia. Sebanyak 50 seniman dari lima kota menggambar di permukaan aspal sepanjang 400 meter. Ada berupa mural art, 3D art, dan tape art.

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Aksi teatrikal yang menggambarkan sulitnya mencari uang dalam Festival Jalan Jaksa, di Jakarta, Jumat (23/8/2013).
Ada juga performing art yang kehadirannya sering membuat pengunjung kaget. Tiba-tiba saja di kerumunan pengunjung muncul orang-orang dengan kostum tertentu melakukan aksi teatrikal.

Lima orang pria mengenakan kaus putih polos dan celana ala Betawi dengan muka dililit kawat sibuk mengambil uang yang digantung di ujung kawat yang memang sengaja dibentangkan di depan wajahnya. Melompat, menggeliat, menunduk, sampai berputar-putar pun mereka lakukan untuk menggapai uang yang berada kira-kira satu meter dari wajahnya. Aksi ini untuk menggambarkan susahnya mencari uang di Jakarta.

Ada juga aksi teatrikal beberapa orang berpakaian serba putih dengan muka ditutup kain putih dan badan yang diikat satu sama lain. Menurut Isa Perkasa, salah satu performer, aksi ini menggambarkan kehidupan pluralisme yang ada di Jakarta.

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Pengunjung semakin bertambah pada malam hari di Festival Jalan Jaksa 2013, Jumat (23/8).
Untuk penayangan film, jangan Anda bayangkan film akan ditayangkan di sebuah ruangan ber-AC dengan layar besar dan tempat duduk nyaman. Penayangan film dibuat dengan konsep layar tancap seperti zaman dulu. Film yang ditayangkan pun adalah film-film yang dibintangi oleh Benyamin S.

Berbeda lagi dengan Bemo Sititur. Fasilitas ini cukup banyak dinikmati warga. Dengan tarif sebesar Rp 5.000 saja, pengunjung bisa berkeliling dengan rute Gambir-Balai Kota-Jalan Jaksa.

Tidak hanya budaya Betawi

Walaupun Jalan Jaksa terletak di Jakarta, Festival Jalan Jaksa tidak serta-merta hanya menampilkan budaya Betawi. Ada banyak budaya dalam festival ini. Ada budaya Bali, Maluku, Jawa Tengah, dan Kalimantan.

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Aksi teatrikal tentang pluralisme dalam Festival Jalan Jaksa 2013, Jumat (23/8).
Ada yang menggunakan musik sebagai representasi budayanya, seperti Bona Alit yang menampilkan gamelan Bali. Ada juga yang menggunakan kuliner atau fesyen untuk memperkenalkan budaya mereka. Semuanya bisa ditemui di stan-stan sepanjang Jalan Jaksa.

Masih banyak hambatan

Walapun Festival Jalan Jaksa 2013 diselenggarakan secara meriah dan mampu menyedot banyak pengunjung, festival ini masih mempunyai kekurangan. Akses jalan yang tidak ditutup menyebabkan lalu lintas pengunjung agak terganggu. Pengunjung tidak bisa menikmati festival sepenuhnya karena sering ada sepeda motor atau mobil yang masih bisa masuk.

Selain itu, tidak adanya jadwal acara yang dibagikan kepada pengunjung membuat pengunjung tidak tahu acara apa yang sedang berlangsung selain bazar yang ada di sepanjang jalan. Akibatnya, konsentrasi massa pun terpusat pada bazar.

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Asphalt Art yang menjadi salah satu bagian dari Festival Jalan Jaksa 2013 menghiasi jalan sepanjang 400 meter, Jumat (23/8).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com