Udang Galah dan Durian Siak
Jika sudah sampai di Siak, sangat direkomendasikan untuk mencoba kuliner udang galahnya yang tersohor. Kita bisa banyak menemui udang galah ini di restoran atau Warung Melayu. Sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu karena yang memakan dan yang menjual udang galah tidak banyak.
Mencoba rasa udang galah siak ini memang sangat spesial, selain ukurannya yang sangat besar juga sangat fresh. Harganya pun lebih murah dibandingkan membeli di Jakarta. Untuk udang sekepal tangan saya harganya mencapai Rp 50.000.
Kalau sudah makan hidangan utama pasti ada pencuci mulutnya, ya cobalah durian siak setelah menyantap udang galah. Durian siak ini juga sangat spesial. Bahkan saya bisa bilang durian siak ini durian yang paling enak dibandingkan durian di Pekanbaru. Durian ini bisa kita jumpai di sepanjang jalan sebelum memasuki Kota Siak.
Merupakan masjid Kerajaan Siak, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Kasim I. Masjid berdenah 21,6 X 18, 5 m. Bangunan masjid telah berkali-kali mengalami perbaikan tetapi masih mempertahankan bentuk aslinya.
Makam Sultan Kasim II
Terletak di belakang Masjid Syahabuddin, dimakamkan Sultan Kasim II (Sultan terakhir) yang mangkat pada 23 April 1968. Jirat makam sultan berbentuk 4 undak dari tegel dan marmer berukuran panjang 305 cm, lebar 153 cm, dan tinggi 110 cm. Nisannya dari kayu berukir motif suluran–suluran. Bentuknya bulat silinder bersudut 8 dengan diameter 26 cm dan kelopak bunga teratai. (BARRY KUSUMA)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.