Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kain Kulit Kayu Berusia Ribuan Tahun Dipamerkan

Kompas.com - 04/09/2013, 11:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS —  Kain-kain dari kulit kayu yang merupakan tradisi berusia ribuan tahun dipamerkan di Museum Tekstil dan Bentara Budaya Jakarta. Pameran bertajuk ”Fuya dan Tapa, Tradisi Kain Kulit Kayu di Indonesia dan Oceania” itu berlangsung 3-12 September 2013.

Kain kulit kayu dari beberapa daerah di Indonesia tersebut dipamerkan berupa kain polos ataupun kain bermotif. Ada pula kain kulit kayu yang telah dijahit menjadi busana untuk laki-laki dan perempuan, seperti dari Nias, Sumatera Utara, Mentawai, Bengkulu Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah.

Dipamerkan pula sejumlah lukisan dan hiasan dinding yang terbuat di kain kulit kayu dari Papua serta alat-alat yang dipergunakan untuk menghasilkan kain kulit kayu. Salah satunya ike, yaitu pemukul kain kulit kayu berisi batu yang dijepit rotan.

Melengkapi berbagai koleksi kain kulit dari Indonesia, turut dipamerkan kain-kain kulit kayu dari Papua Niugini, Kepulauan Fiji, Tonga, dan Samoa Barat. Ragam hias pada kain kulit kayu dari Papua Niugini berupa lukisan tangan yang rumit, sementara ragam hias kain kulit kayu dari Tonga berbentuk lajur segitiga dan wajik yang dipenuhi bunga dan daun. Ragam hias utama dari Tonga dikenal sebagai kalou.

Kepala Museum Tekstil Jakarta Indra Riawan dalam pembukaan pameran di Museum Tekstil, Selasa (3/9/2013), menuturkan, kain kulit kayu merupakan tradisi yang berusia 3.000 tahun. Meski telah berusia ribuan tahun, hingga kini kain kulit kayu masih ada dan dilestarikan para perajin di sejumlah tempat di Tanah Air. Salah satunya yang cukup dikenal hingga luar negeri karena keindahannya adalah kain kulit kayu dari Lembah Bada, Sulawesi Tengah.

Kurator pameran, Judi Achjadi, mengatakan, kain kulit kayu dikenal dengan istilah fuya atau tapa. Meski demikian, di setiap daerah, kain kulit kayu memiliki nama masing-masing. Bahan baku kain kulit kayu, antara lain, dari lapisan dalam kulit pohon murbei, sukun, dan nangka.

Selain pameran, juga digelar diskusi budaya, demo pembuatan fuya atau tapa, peragaan busana, workshop melukis di atas kain kulit kayu, dan kegiatan lainnya. (DOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com