Saat itu jam 09.00 pagi. Seharusnya matahari sudah meninggi. Tapi awan mendung masih setia memayungi Jakarta di Sabtu pagi. Hari itu saya harus mengikuti sebuah perjalanan wisata di Kota Tua dengan rekan-rekan media dan rekan-rekan dari Tauzia Hotel Management.
Jalan yang belum begitu ramai membuat saya sampai lebih awal di sana. Tapi ternyata saya bukan orang pertama yang datang. Sudah ada beberapa orang yang berkumpul di dekat bus yang diparkir di bahu Jalan Gatot Subroto. Sambil menunggu rombongan lengkap, kami pun mengisi perut dengan makanan yang telah disediakan oleh penyelenggara.
Hari ini kami akan mengikuti Plesiran Tempo Doeloe yang diadakan oleh Tauzia bekerja sama dengan Museum Ceria. Kami akan berpelesir di kawasan Kota Tua, Jakarta. Ketika saya bertanya tempat mana yang akan dituju, pihak penyelenggara merahasiakannya karena mereka sudah merancang permainan sedemikian rupa agar pelesiran kali ini berbeda dengan pelesiran lainnya. Saya pun semakin dibuat penasaran.
Pukul 09.30, kami berangkat menuju Kota Tua. Perjalanan agak tersendat di kawasan Glodok karena kondisi lalu lintas yang padat. Maklumlah, sebagai destinasi wisata, Kota Tua memang banyak dikunjungi masyarakat.
Sesampainya di Kota Tua pukul 10.30, kami langsung menuju ke Museum Bank Mandiri. Di sana kami diberi arahan tentang cara bemain dalam wisata kali ini. Pemandu mengarahkan kami untuk berpikir bahwa sekarang kami sedang berada di Zaman Belanda, bukan tahun 2013, dan sebagai wartawan dari Javasche Courant yang harus membantu seorang saudagar kaya, Tuan Kian Guan Coy, menyelesaikan perkerjaannya.
Museum Bank Mandiri
Permainan dimulai di Museum Bank Mandiri. Kami harus menyelesaikan tantangan di pos ini dengan mencari dua saham perkebunan yang ada di ruang bawah tanah karena Tuan Kian Guan Coy akan membeli saham perusahaan perkebunan. Selain bermain, kami juga mendapat informasi-tentang museum ini dari petunjuk yang kami dapat.
Tenyata Museum Bank Mandiri menempati gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau yang dikenal juga dengan nama Factorij Batavia. NHM merupakan perusahaan dagang Belanda yang kemudian menjadi perusahaan perbankan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.