Dalam pameran pariwisata JATA Travel Showcase 2013 yang berlangsung di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang, akhir pekan ini, beberapa industri pariwisata yang ikut berpromosi di Paviliun Indonesia menyatakan kegembiraan mereka atas hal tersebut.
”Kami setidaknya sudah mendapat enam agen perjalanan baru untuk bekerja sama,” kata Stephane Servin, General Manager The Santosa Lombok, Sabtu (14/9/2013).
”Beberapa pengunjung bahkan menanyakan paket perjalanan ke Manado,” lanjut pengelola hotel di kawasan Senggigi itu kepada wartawan Kompas, Fandri Yuniarti, di Tokyo.
Paket perjalanan yang ditawarkan Adventure Indonesia, berupa wisata ke sejumlah tempat di Nusantara selama Jumat dan Sabtu pekan ini, setidaknya menunjukkan hal itu.
Menurut Monty, tanpa bersedia menyebutkan angka, pihaknya mendapat hasil yang relatif memuaskan selama dua hari pameran.
Klasina Rumbekwan, dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Raja Ampat, pun menyatakan kepuasannya atas keikutsertaan di JATA Travel Showcase 2013.
Sejumlah pengunjung pameran yang ditemui Kompas umumnya mengaku mengenal Indonesia. Namun, beberapa, di antaranya, belum memprioritaskan kunjungan ke Indonesia. ”Tahun ini, kami akan liburan ke Spanyol. Selanjutnya ke Taiwan. Untuk Indonesia, mungkin setelah itu,” ujar Kumi dan Kana, remaja asal Yokohama dan Tokyo, sambil tertawa lepas.
Nia Niscaya, Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyatakan bahwa belakangan ini jumlah wisatawan Jepang menurun. ”Sebelumnya Jepang munduduki peringkat keempat. Terakhir menjadi peringkat kelima setelah Singapura, Malaysia, Australia, dan China,” ujarnya.
Itu sebabnya, lanjut Nia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak sejumlah daerah untuk turut berpromosi di JATA Travel Showcase 2013. ”Kami berharap kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya Jepang, terus meningkat dan mereka mau tinggal lebih lama di Indonesia,” lanjut Nia.
Pameran pariwisata yang diikuti lebih dari 100 negara dan ratusan industri pariwisata ini mendapat respons yang sangat positif. Pada Sabtu lalu, puluhan ribu pengunjung terus mengalir ke Tokyo Big Sight. Mereka tak hanya rela membayar 1.200 yen (sekitar Rp 100.000) untuk tiket, tetapi juga antre setidaknya setengah jam untuk bisa masuk ke area pameran pariwisata itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.