Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Alida dari Lembah Sesean

Kompas.com - 18/09/2013, 14:46 WIB

Di depan setiap bangunan rumah tinggal, dipisah jalan kampung, bangunan serupa dalam ukuran lebih kecil dan memiliki dudukan di bawahnya tegak berdiri. ”Bangunan ini berfungsi sebagai lumbung tempat penyimpanan padi. Masyarakat Toraja menyebutnya alang, pasangan tongkonan,” kata Stanislaus, yang selama 25 tahun terakhir banyak mencurahkan waktunya meneliti adat dan budaya Toraja.

Konsepsi

Tongkonan dan alang adalah sepasang bangunan yang tak bisa dipisahkan keberadaannya. Satu sama lain saling melengkapi. Dalam konsepsi kehidupan manusia Toraja, sejatinya tak ada tongkonan tanpa alang. Begitupun sebaliknya.

Artinya, apabila salah satunya tak ada, itu tidak mencerminkan identitas ketorajaan. Keduanya saling berhadapan, tetapi secara bersama-sama menunjuk pada dua dimensi kehidupan, yakni dewa-dewa (arah matahari naik/hulu Sungai Sa’dan) dan leluhur (arah matahari turun/muara Sungai Sa’dan).

”Hubungan keduanya bersifat resiprokal untuk membangun keutuhan dan hubungan interdependensi di antara kedua elemen yang beroposisi. Hubungan keduanya juga bersifat bidimensional, yaitu status akan berubah apabila sudut pandang berubah: tongkonan dapat menjadi alang atau sebaliknya,” kata Stanislaus.

Sangat boleh jadi tak banyak para penikmat perjalanan—sekadar untuk menghindari kata wisatawan—yang mau berusaha untuk memahami konsepsi yang hidup dan diteguhi oleh suatu masyarakat pendukung suatu kebudayaan di lokasi yang ia datangi. Aspek-aspek ritual, misalnya, tak jarang hanya dilihat sambil lalu. Ditempatkan sekadar pertunjukan semata, tanpa berupaya melakukan perjalanan lebih jauh untuk meraba makna yang terkandung di dalamnya.

Tak heran jika tradisi-tradisi yang ada juga dilihat sekadar pelengkap pengalaman dari suatu perjalanan. Tak heran pula apabila hari ini kita tetap menjadi bangsa yang bebal. Kearifan-kearifan yang ada di balik kekayaan tradisi yang melimpah itu tak coba digali untuk dijadikan bahan renungan kehidupan.

Apalagi, di tengah konsep keliru kepariwisataan Indonesia selama ini, yakni terlalu menekankan pada keindahan suatu destinasi alam dan budaya, nilai-nilai lokal ikut bergeser. Krisis identitas pun tak terelakkan.

Dalam kasus kepariwisataan di Tana Toraja, ritual rambu solo’ (upacara kematian), yang sesungguhnya sarat ajaran tentang bagaimana menghadirkan kehidupan yang harmonis di muka bumi, kini sudah menjadi semacam selebrasi kesuksesan yang seolah sengaja dipertontonkan. Unsur-unsur religius di balik ritual rambu solo’ juga terasa sudah mati. Begitupun ritual rambu tuka (upacara kegembiraan), kini juga mulai kehilangan getar kesakralannya…. (Kenedi Nurhan dan Agnes Swetta Pandia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com