Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "Narapidana" yang Bahagia

Kompas.com - 24/09/2013, 07:32 WIB
SIAPA bilang dalam penjara itu menderita? Ternyata tidak. Di penjara Bong Kopitown, ”tahanan” dan ”narapidana” justru merasa bahagia. Sebab, suasana dibangun nyaman. Makanan disajikan seenak mungkin untuk membuat penghuni kerasan.

Konsep unik itu terinspirasi dari kisah dua sahabat di Hongkong, yakni Bong dan Kim. Suatu hari, Kim harus mendekam di penjara karena kesalahan konyol. Bong mencoba menemani sahabatnya dengan melamar sebagai koki di penjara tersebut.

Masakan Bong terbukti enak. Banyak narapidana yang habis masa tahanannya justru meminta perpanjangan. Bahkan, tiga buronan paling dicari aparat, bernama Lee, Ming, dan Ken, menyerahkan diri demi merasakan masakan dalam penjara. Ini semua gara-gara Bong yang menjadi juru masak.

Lee menyerahkan diri karena penasaran dengan makanan bernama ote-ote. Sementara Ming balik ke penjara karena ingin mencoba choi pan dan Ken tergiur dengan menu bernama ham pan.

Inilah cerita fiksi yang dikarang pengelola rumah makan Bong Kopitown. Cerita diwujudkan dalam konsep rumah makan penjara, yang diklaim sebagai yang pertama di Jakarta. Anda benar-benar diajak ke sebuah penjara dengan sajian menu khas orang hukuman.

Ruang makan di restoran ini disekat-sekat jeruji layaknya sebuah penjara. Pintunya tidak bergembok, bisa digeser jika ingin masuk atau keluar. Jerujinya asli dari besi, begitupun dengan rumah lampu dan piring-piringnya. Pelayannya juga berkostum tahanan, menggunakan kaus dengan motif selang-seling hitam putih.

Pengunjung bebas memilih ruang tahanan yang disukai. Di salah satu ruang tahanan kafe itu tertera tulisan ”the happiest prisoner on earth”, tahanan paling bahagia di muka bumi. Tak semua narapidana harus menderita karena makanan yang tak enak.

Kamis (19/9/2013) sore itu, ruangan ini dihuni empat perempuan yang sedang mengobrol asyik. Mereka ingin sekali menjadi penghuni penjara yang paling bahagia. Nia Pasaribu (28) dan Dina Nasinggolan (28) sengaja memilih tempat itu untuk bertemu. Mereka merasa tempat itu paling cocok karena mengusung tema yang unik. ”Suasananya oke, penjaranya tidak ada yang angker. Malah asyik ketemuan di sini,” kata Nia.

Penilaian Nia tidak salah, pelayan, bartender, hingga juru masak rumah makan ramah melayani pelanggan. Walaupun mengusung konsep penjara, pelayan murah senyum melayani pelanggan. Walau demikian, ada sejumlah pengunjung yang berharap rumah makan itu bisa lebih gila. Kegilaan itu ditunggu lewat menu yang disajikan dan konsep yang dibangun di sana.

Suasana

Bong Kopitown menyajikan menu peranakan khas Singkawang, Pontianak, Medan, Penang, dan Singapura. Dalam daftar menu yang didesain menyerupai koran bertajuk ”Old Town Post”, pengelola menjanjikan makanan yang diolah menggunakan tangan. Tujuannya agar makanan yang disajikan bercita rasa rumahan.

Pengunjung tidak perlu khawatir dengan pelayanan selama ”mendekam” di penjara. Mereka berhak mendapatkan pelayanan ramah dengan senyum tulus, peralatan makan yang bersih, penyajian makanan dan minuman tidak boleh lebih dari 10 menit, toilet bersih, serta setruk pembayaran yang telah dipesan. Jika pengunjung tidak mendapatkan lima pelayanan dasar itu, pengunjung berhak mengadukan ke 087875322247.

Rumah makan ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 22.00 di lantai 3A Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Sebagaimana yang dilakukan Nia dan Dina, tempat itu cocok menjadi lokasi pertemuan sambil menunggu kemacetan reda. Bisa menjadi semacam ”oase” di tengah padatnya jalanan di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat.

Selain oase di kawasan semanggi, kami juga mencoba oase lain di keriuhan Jalan Agus Salim Menteng, Jakarta Pusat.

Di antara bunyi klakson mobil yang ramai melintas, lalu lalang pejalan kaki, dan pengendara sepeda motor yang saling serobot merayap zig-zag disela-sela mobil yang antre di jalan, ada restoran Eatology yang berdiri di salah satu sudut Jalan Agus Salim. Kawasan ini terkenal sebagai salah satu tempat berburu kuliner di Jakarta. Menengok ke dalam Eatology, interior rumah makan ini didesain untuk memberi kesan hangat, tenang, dan alami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com