"Untuk versi knock-down, kami sambung pakai pipa. Jadi tinggal dirakit kalau sampai di lokasi," kata Wayan.
Donny menjelaskan pula bahwa kegiatan membuat layang-layang tradisional Bali bisa dilakukan oleh perempuan maupun lelaki namun para perempuan biasanya jarang ikut membuat layanng-layang.
Para perempuan, menurut dia, biasanya hanya ikut membuat layang-layang saat ada festival besar.
"Perempuan juga boleh ikut buat layangan. Tapi lebih cenderung laki-laki. Siapa saja bisa buat, enggak ada batasan usia," tambah Wayan.
Menurut Wayan, pembuatan layang-layang biasanya dilakukan pada hari baik berdasarkan kalender Bali. "Biar naiknya juga bagus," tambah Wayan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan