Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Terpilih sebagai Green Hotel

Kompas.com - 29/09/2013, 08:08 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru saja memberikan penghargaan Green Hotel Award 2013 kepada 20 hotel di Indonesia yang menggunakan konsep "green".

Penghargaan diberikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona, Jumat (27/9/2013) malam.

Menurut Menparekraf, hotel dengan konsep green atau ramah lingkungan tersebut akan menjadi prinsip-prinsip pengelolaan industri perhotelan di masa datang.

Lalu, seperti apa kriteria green hotel dan mengapa ke-20 hotel tersebut bisa memenangkan penghargaan?

Ketua Dewan Juri penghargaan Green Hotel Award 2013 Naning Adiwoso mengatakan kriteria utama adalah hotel tersebut harus menerapkan efisiensi energi termasuk dalam penggunaan air dan bahan-bahan material pembangunan.

"Seperti yang di Bali itu (St. Regis Bali Resort menempati urutan 2) dia menang karena airnya pakai air laut. Dia bisa mengubah air laut menjadi air yang dikonsumsi sehari-hari," kata Naning di akhir pemberian penghargaan.

Sementara, perihal penggunaan air juga membawa Hotel Borobudur Jakarta menempati urutan pertama mendapatkan penghargaan. Hotel Borobudur berhasil menggunakan konsep recycle dalam pengelolaan airnya.

"Selain recycle air, kita juga memperhatikan bagaimana pembuangan sampahnya. Lalu lampu-lampunya. Lampu LED itu lampu energi karena dia bertahan lama," tambah Naning.

DOK HOTELBOROBUDUR.COM Hotel Borobudur Jakarta.
Ditemui di kesempatan berbeda, GM Borobudur Hotel Paul Britsch mengatakan, pengelolaan hotel dengan konsep hemat energi telah dilakukan sejak 10 tahun lalu.

"Kami menggunakan water recycling, juga pembungkus plastik yang kami gunakan itu dari pembungkus tapioka yang cepat bisa terurai tidak seperti bahan plastik biasa. Ini bisa menghemat sekitar 20-25 persen energi," paparnya.

Sedangkan untuk waktu dekat, Paul menambahkan, pihaknya berencana akan mengganti seluruh lampu dengan menggunakan lampu energi LED. "Lampu LED memang sangat mahal tapi itu bisa bertahan sampai bertahun-tahun. Jadi kami bisa mengurangi biaya pembelian lampu-lampu yang putus," kata Paul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com