DMO 2013 merupakan konferensi nasional DMO keempat setelah tahun sebelumnya dilaksanakan di Prapat, Danau Toba (2012), Labuan Bajo, Flores (2011), dan Jakarta (2010). Konferensi Nasional ini ditujukan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan berbagai pihak dari pembelajaran yang berhasil maupun kurang berhasil untuk mendorong percepatan pengembangan di 15 kawasan DMO di Indonesia.
Direktur Perancangan Destinasi dan Investasi Pariwisata Kemenparekraf, Lokot Ahmad Enda mengatakan pada prinsipnya tata kelola destinasi ini adalah bagaimana mendorong kecepatan pengembangan wisata destinasi di 15 kawasan DMO.
“Semua sudah berjalan seperti yang kita harapkan. Namun ada hal-hal yang belum sesuai dengan target kita karena katakteristik dari setiap DMO ini berbeda-beda,” kata Ahmad Lokot Enda dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (30/9/2013).
Di Bunaken masing-masing DMO akan mempresentasikan kemajuan dan sejauh mana pencapaian terjalin serta koordinasi dengan stakeholder, yaitu pihak-pihak yang terlibat dengan pengembangan seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan agen perjalanan.
“Akhir daripada berhasilnya suatu tata kelola ini adalah terciptanya forum lintas stakeholder di kawasan ataupun destinasi 15 lokasi,” ujar Lokot.
Ke-15 destinasi yang masuk DMO yaitu Kota Tua Jakarta, Pangandaran-Jawa Barat, Borobudur-Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Danau Toba-Sumut, Sabang-Aceh, Kintamani-Danau Batur-Bali, Rinjani-NTB, Komodo-Kelimutu-Flores NTT, Tanjung Puting-Kalteng, Kepulauan Derawan-Kaltim, Toraja-Sulsel, Bunaken-Sulut, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, dan Raja Ampat-Papua Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.