Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Ting-ting" Terbang ke Jeddah

Kompas.com - 03/10/2013, 09:08 WIB

Tiap-tiap petis manis itu punya nama, dan salah satunya bernama ”ting-ting”, yang diambil dari nama penyanyi Ayu Ting-ting. ”Itu saya lakukan agar pekerja merasa senang saat buat petis,” ujar Daiman yang punya 35 karyawan. Petis ”ting-ting” itulah yang kini ”terbang” ke Jeddah, dikirimkan salah satu pelanggannya yang punya kerabat di Arab Saudi.

Pabrik yang nyaris bangkrut pun kembali tumbuh. Dengan lima mesin pengolah petis otomatis, setiap hari ia memproduksi 1 ton petis beraneka jenis. Untuk mendapatkan bahan baku, Daiman tak lagi mengandalkan kiriman kaldu tuna nelayan Madura, tetapi juga bekerja sama dengan sejumlah pabrik pengolahan ikan di Pasuruan, Muncar, dan Rembang.

”Klasik” tetap terbaik

Meskipun nyaris membuat usaha keluarga bangkrut pada 2004, Daiman menyebut petis ”klasik” yang asin dan berwarna coklat terang tetap dianggap bercita rasa terbaik dan termahal daripada jenis petis lain. Itu alasan Daiman tetap memproduksinya meskipun petis ikan tuna ”klasik” paling sulit diracik.

”Justru sulit karena bahannya hanya dua, kaldu ikan tuna dan garam. Mengolah kaldunya harus dengan perasaan. Emosi pun harus tenang. Kalau pikiran lagi ruwet, bisa gagal,” kata Daiman sambil tertawa.

Ia bukan satu-satunya produsen yang bermain di petis ikan ”kelas premium”. Alfia Noris (35), pemilik pabrik petis ikan tuna di Desa Konang Galis, Pamekasan, Madura, juga produsen petis ikan tuna ”klasik” kelas wahid. Dengan 45 karyawan, pabrik Alfia setiap hari memproduksi 4 ton petis ”premium”. Lewat jaringan distributornya, ia mampu memasarkan petis ikan tuna ke negeri jiran. ”Setiap bulan, kami kirim 2 ton petis ikan tuna. Di Malaysia, banyak orang Madura,” katanya.

Tak cuma jadi produsen petis ikan tuna, Alfia juga membangun pabrik glukosa yang dibutuhkan pembuat petis. Pabriknya mengolah gula rafinasi yang dibeli dari Surabaya menjadi glukosa dan berproduksi sesuai pesanan pengolah petis. (Umi Kulsum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com