Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salam Cinta Indonesia dari Lovina

Kompas.com - 05/10/2013, 13:09 WIB

Seiring terkuburnya nama Lovina dari masyarakat, dunia benar-benar kehilangan Lovina. Lovina akhirnya keluar dari keterpurukan setelah industri pariwisata dunia mulai banyak mempertanyakan.

Nama Lovina pun dipakai lagi. Turis asing kembali berbondong-bondong datang menginap. Pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai di Kuta mempermudah akses wisatawan menjangkau Lovina.

Di kalangan masyarakat Buleleng, Lovina disambut dengan euforia. Banyak desa di sekitar penginapan latah, mengklaim diri masuk kawasan Lovina. Total ada enam desa di Kecamatan Bulelang dan Banjar.

Sebagai mantan Ketua Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restoran, Sentanu mencatat ratusan hotel dan rumah makan menjamur di sepanjang desa itu. Beragam usaha jasa dan perdagangan pendukung sektor pariwisata, maju pesat sebagai jantung ekonomi penduduk lokal.

Tingginya kunjungan wisatawan mendorong pemilik penginapan menambah jumlah kamar menjadi 20 kamar. Perahu cadik para nelayan pun berubah fungsi untuk mengangkut wisatawan yang ingin melihat lumba-lumba di lepas pantai. Dengan hanya bekerja sekitar satu jam, yaitu saat momen paling pas menyaksikan lumba-lumba sekitar pukul 04.30 Wita, nelayan bisa memperoleh Rp 60.000 dari setiap wisatawan atau Rp 240.000 per perahu yang disewa wisatawan.

Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengatakan, sektor pariwisata telah menjadi roda ekonomi baru bagi masyarakat. Masyarakat pun lebih dilibatkan dalam penataan Lovina. Pemkab Buleleng juga bersurat kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, meminta penangkaran lumba-lumba dilarang di wilayah Bali, selain di Kalibukbuk.

Saat harapan itu membuahkan hasil, pamor Lovina pun pasti semakin bersinar. Sinar itu turut menerangi ekonomi masyarakat dan mengirim salam cinta Indonesia dari Lovina kepada dunia. (Runik Sri Astuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com