Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begonia, Duta Bali untuk Dunia

Kompas.com - 06/10/2013, 08:36 WIB
Oleh: Runik Sri Astuti

Kebun Raya Eka Karya Bali tak sekadar tempat wisata alam yang memesona. Kebun raya yang terletak tak jauh dari Danau Bedugul ini sekaligus menjadi laboratorium alam, tempat beragam jenis tumbuhan pegunungan tropis dikembangkan. Di tempat ini pula tersimpan koleksi begonia yang terlengkap dan telah mendunia.

Matahari masih malu-malu saat kami tiba di Kebun Raya Eka Karya Bali. Udara yang sejuk dan basah langsung menyergap, mengaliri saluran pernapasan. Oksigen yang terlarut dalam udara yang terhirup menyejukkan paru-paru. Seolah hendak mengeluarkan racun yang mengendap di dalamnya akibat terlalu banyak menghirup polutan.

Berada di tengah kebun raya ini di pagi hari memang menyegarkan. Kebun yang terletak di ketinggian 1.250 meter-1.450 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini bersuhu 18-20 derajat celsius.

Kesejukan kebun raya di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, ini tak hanya terasa di dada, tetapi juga di mata. Sejauh mata memandang, kebun seluas 157,5 hektar ini dipenuhi beragam tumbuhan. Dari pohon raksasa hingga aneka jenis tanaman hias yang cantik nan eksotik. Ada anggrek, kaktus, begonia, mawar, bambu, tanaman paku, tanaman obat, dan tanaman untuk upacara umat Hindu. Tanaman itu dirawat dan ditata sesuai kekerabatan, fungsi, atau tema.

Informasi bahwa begonia di Kebun Raya Bali merupakan koleksi terlengkap di dunia membuat kami tak sabar mencapai Taman Begonia. Dan, amat senang saat membuktikan informasi itu bukan isapan jempol.

Ratusan jenis

Ratusan jenis tanaman ornamental itu tertata rapi di dalam taman tematik seluas 692,35 meter persegi. Di lokasi ini, pengunjung dimanjakan untuk menyaksikan pesona begonia alam yang bentuknya sederhana, bersanding dengan begonia eksotik yang bentuknya lebih unik, karena merupakan hasil persilangan.

Ada Begonia Bowerae Ripples dari Yogyakarta. Tanaman ini memiliki daun lebar dengan warna bagian atas hijau, sedangkan bagian bawahnya merah. Ada pula Begonia Serratipetala Irmsch dari Papua yang memiliki bentuk daun lancip berwarna merah.

Ada Begonia Tuti Siregar, hasil persilangan Begonia Listada X dengan Begonia Acetosa. Tuti Siregar adalah karyawan kebun raya, yang juga istri pimpinan Kebun Raya Bali, saat persilangan begonia itu dihasilkan.

Tidak hanya dari Indonesia, di Taman Begonia, pengunjung bisa menyaksikan koleksi begonia dari luar negeri, seperti Begonia Obscura Brade dari Brasil, Begonia Sizemoreae Kiew dari Vietnam, dan Begonia Deliciosa Linden ex Fotsch dari Afrika.

Peneliti begonia, Kadek Rosi Undaharta, mengatakan, koleksi tanaman ornamental itu mencapai 356 jenis. Rinciannya, 228 jenis spesies liar (diperoleh dari alam) dan 128 jenis spesies eksotik (hasil persilangan).

Kendati koleksi tumbuhan berdaun tak simetris ini sudah banyak, peneliti terus melakukan eksplorasi ke sejumlah daerah untuk mencari jenis baru. Saat ini, eksplorasi difokuskan ke wilayah timur Indonesia, yang diduga banyak menyimpan potensi begonia yang belum terkoleksi dan teridentifikasi.

Jurnal internasional

Jika menemukan jenis yang diduga baru, peneliti mengambil sampelnya untuk diaklimatisasi sampai tumbuh dengan baik. Setelah itu baru diidentifikasi. Sebelum dinyatakan jenis itu benar-benar baru, terlebih dulu dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com