Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2013, 10:36 WIB
KOMPAS.com — Dari kisah di balik sepiring hidangan memang kerap mengalir cerita sukacita tentang peradaban sejumlah suku dan bangsa dalam berbagi dan saling memberi untuk kelezatan cita rasa sebagaimana terjadi di Ampel, Surabaya. Namun, dari kisah di balik beragam sajian hasil laut Selat Madura pula, kami kembali mendapati kisah buram kehidupan para nelayan.

Melimpahnya hasil laut, begitu pula kelezatan yang dipersembahkannya, tak juga membawa kemakmuran bagi para nelayannya. Dalam gubuk yang menjadi dapurnya, tangan keriput Jatimah (65) menata kayu perapian tungku tempat sewajan lorjuk (binatang karang laut bercangkang yang gurih) yang tengah direbusnya hidup-hidup. Satu demi satu lorjuk berukuran panjang 3 sentimeter itu menggeliat bak ulat demi melepaskan diri dari cangkang silindernya yang kian panas.

Sesekali Jatimah yang hanya bisa berbahasa Madura mengangguk-anggukkan kepala seolah mengerti kegaduhan tamu-tamu di dapurnya membicarakan betapa mahalnya lorjuk. Ia tertawa setelah tahu yang diobrolkan adalah betapa besar keuntungan nelayan lorjuk karena harga lorjuk siap santap di Surabaya kerap mencapai Rp 250.000 per kilogram.

Dengan sabar, Jatimah bercerita bagaimana pada Jumat (23/8/2013) subuh itu ia berjalan kaki 3 kilometer ke pantai demi mencari binatang yang seukuran kelingking anak-anak itu. Ia, juga puluhan perempuan lain di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, harus berkejaran dengan siklus pasang surut, juga cuaca buruk yang bisa tiba-tiba membatalkan perburuan lorjuk.

Lorjuk hanya bisa dicari di balik batu dan pasir dasar laut yang surut. Surutnya laut hanya dua-tiga jam, banyak orang bekejaran dengan waktu untuk mendapatkan dua-tiga mangkuk lorjuk. Untuk menghasilkan 1 kilogram lorjuk kering siap masak, saya harus membeli 40 mangkuk lorjuk seharga Rp 200.000. Bobot basahnya mungkin 3 kilogram, susut saat diolah,” tutur Jatimah.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Olahan pepes lorjuk
Terkejutlah kami mendengar berapa harga jual lorjuk kering mentah Jatimah. ”Rp 200.000,” ujarnya tersenyum meyakinkan. ”Untung pembuat lorjuk adalah mendapatkan sekitar setengah liter petis lorjuk yang bisa dijual seharga Rp 30.000,” ujar Jatimah sambil terus menampi lorjuk hasil rebusan demi membuang cangkang-cangkang lorjuk-nya.

Antropolog Abdul Latif Bustami menyebutkan, kaum nelayan di sepanjang pesisir Selat Madura hidup dalam nilai moral subsisten (berburu dan meramu, cara hidup yang sepenuhnya bergantung pada hasil alam). Mereka yang menjalani nilai moral subsisten tidak mendasarkan pada hitungan untung-rugi sebagai motif tindakannya.

”Jika melongok kehidupan nelayan, kita akan mendapati jamaknya tindakan yang menyerupai tindakan ekonomi, tetapi hitung-hitungan ekonominya tidak dapat dinalar. Kaum nelayan yang subsisten bersama-sama bekerja untuk menjalani hidupnya, bersama-sama membangun jaring pengaman kehidupan komunalnya. Siapa yang memperoleh banyak tangkapan selalu ingin berbagi demi mengamankan hari lain kala peruntungannya buruk. Tiap-tiap dari mereka mengambil keuntungan seperlunya dari kelompoknya,” kata Bustami.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Nasi Jagung di warung makan Ibu Didik, Sumenep, Madura.
Lewat tengah hari, Jatimah yang selesai menampi lorjuk-nya kembali ke dapur dan mulai mengaduk sisa air rebusan lorjuk yang kian mengental. Tangan keriputnya terus mengaduk pelan, ditemani bara api yang kian meredup di tungkunya, menunggu sisa air rebusan lorjuk-nya mengental menjadi petis. Hari-hari selalu berbeda, tetapi pada tiap-tiapnya Jatimah menapaki jalan hidup dengan kebersahajaan yang sama.

Selat Madura melimpahkan kelezatan, tetapi tak kunjung melimpahkan kemakmuran bagi orang-orang kecil yang menjadi ”mata air” kelezatan santapan pesisir Selat Madura. Nasib para nelayan Selat Madura adalah potret kecil lain dari muramnya nasib nelayan di negeri yang tiga perempat luas wilayahnya adalah lautan kaya ini. (Aryo Wisanggeni Genthong dan Ingki Rinaldi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jelang Libur Akhir Tahun, Pelni Batam Tambah Satu Kapal

Jelang Libur Akhir Tahun, Pelni Batam Tambah Satu Kapal

Travel Update
[POPULER TRAVEL] Konser Coldplay Dorong Okupansi Hotel | Lokasi Syuting Gadis Kretek

[POPULER TRAVEL] Konser Coldplay Dorong Okupansi Hotel | Lokasi Syuting Gadis Kretek

Travel Update
5 Aturan Bermain di Rumah Hantu Kota Tua Jakarta, Dilarang Menyentuh

5 Aturan Bermain di Rumah Hantu Kota Tua Jakarta, Dilarang Menyentuh

Travel Update
Love on Top Rooftop PIM 3: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Love on Top Rooftop PIM 3: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Travel Update
Cara ke Love On To Rooftop PIM 3, Naik MRT dan Transjakarta

Cara ke Love On To Rooftop PIM 3, Naik MRT dan Transjakarta

Travel Tips
Rute Internasional Batik Air dari Sumatera Barat, ke Kuala Lumpur Rp 700.000

Rute Internasional Batik Air dari Sumatera Barat, ke Kuala Lumpur Rp 700.000

Travel Update
Panduan Berkunjung ke Pulau Payung, Pulau Indah di Kepulauan Seribu

Panduan Berkunjung ke Pulau Payung, Pulau Indah di Kepulauan Seribu

Travel Tips
10 Barang yang Paling Banyak Dicuri di Hotel 

10 Barang yang Paling Banyak Dicuri di Hotel 

Hotel Story
Masuk Masjid Wonderful Indonesia, Masjid Raya Sumatera Barat Kini Makin Indah

Masuk Masjid Wonderful Indonesia, Masjid Raya Sumatera Barat Kini Makin Indah

Travel Update
Tiket Kapal Pelni untuk Nataru 2024 Sudah Tersedia

Tiket Kapal Pelni untuk Nataru 2024 Sudah Tersedia

Travel Update
Indonesia Akan Bikin Acara Seperti Squid Game, Minat Jadi Pemain?

Indonesia Akan Bikin Acara Seperti Squid Game, Minat Jadi Pemain?

Travel Update
Daftar Tanggal Merah Desember 2023, Bersiap Liburan Akhir Tahun 

Daftar Tanggal Merah Desember 2023, Bersiap Liburan Akhir Tahun 

Travel Update
Kapal Coldplay di Sungai Cisadane Bisa Jadi Daya Tarik Wisata agar Warga Peduli Lingkungan

Kapal Coldplay di Sungai Cisadane Bisa Jadi Daya Tarik Wisata agar Warga Peduli Lingkungan

Travel Update
Liburan ke Pulau Payung di Kepulauan Seribu Naik Kapal, Simak Cara Beli Tiketnya

Liburan ke Pulau Payung di Kepulauan Seribu Naik Kapal, Simak Cara Beli Tiketnya

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Taman Labirin Coban Rondo Malang

Harga Tiket dan Jam Buka Taman Labirin Coban Rondo Malang

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com