Rencana ke Palermo, Sisilia, batal karena tiket pesawat pada akhir pekan pertama Juli lalu amatlah mahal. Untung tiket kereta api Trenitalia pergi/pulang pagi-malam Roma-Napoli-Salerno masih tersedia lewat pembelian online. Roma-Napoli-Salerno naik kereta api; lalu Salerno ke Amalfi, Positano, dan Sorrento dengan bus; dan balik ke Roma lewat Pompeii dan Napoli naik kereta api lagi.
Keputusan mengunjungi Positano, walaupun cuma sebuah desa atau kota kecil dengan penduduk sekitar 4.000 jiwa, memang tidak keliru. Apalagi melintasi rute Pantai Amalfi yang juga tak kalah memukau keelokannya, pantai curam dengan laut biru di satu sisi dan perkebunan zaitun dan lemon serta sipres di sisi lain. Amat puitis.
Tak berlebihan jika Bill Pitzer dalam kolom Geoweek (dari The New York Times Syndicate) yang dimuat Kompas Minggu, 15 November 2009, menyebut Pantai Amalfi sebagai ”salah satu garis pantai terindah di jagat” yang bisa dijumpai di pantai selatan Italia, di selatan kota Napoli. Kota-kota dan desa-desa cantik ada di sepanjang Pantai Amalfi. Pantai Amalfi terletak di sepanjang sisi selatan Semenanjung Sorrento, sementara kota Sorrento sendiri berada di sisi utara semenanjung mini itu.
Bukan hanya keindahan alamnya, Pantai Amalfi juga kaya dengan warisan budaya dan sejarah. Di sana kita masih bisa menyaksikan sisa-sisa kejayaan kekaisaran Romawi, pengaruh Asia dari perdagangan sutra, paduan arsitektur Oriental dan Barat yang disebut gaya Arab-Norman. Amalfi pernah menjadi republik pada abad ke-9. Berkat keelokan alamnya dan diperkaya dengan warisan budaya dan sejarahnya serta dipadu bangunan-bangunan barunya, pantaslah jika tahun 1997 UNESCO memberikan pengakuan terhadap Pantai Amalfi sebagai Wilayah Warisan Dunia. Patricia Schultz dalam bukunya 1.000 Places to See Before you Die (2011) yang merupakan #1 New York Times Bestsellers juga mencantumkan Pantai Amalfi sebagai salah satu tempat yang wajib kita kunjungi dan saksikan keindahannya.
Tentu untuk berwisata ke Pantai Amalfi kita bisa menggunakan jasa tur terpandu (guided tour) menggunakan minivan dari Roma ke Amalfi, lalu Positano dan Pompeii, balik ke Roma dengan tarif sekitar 300 dollar AS. Namun, jika kita ingin berjalan sendiri, akan amat membantu jika kita browsing di internet untuk mencari informasi dari mereka yang sudah pernah mengunjungi Positano lewat Pompeii dan Sorrento atau lewat Salerno dan Amalfi.
Sebaliknya, jika waktu kita lebih lega, dari Roma kita ke Napoli, lalu ke Pompeii dan Sorrento dengan kereta api, dilanjutkan naik bus ke Positano, Amalfi, dan Salerno. Dari Sorrento ke Positano dan Amalfi hingga Salerno kita sebaiknya memilih kursi bus SITA di jendela kanan agar dapat menikmati keelokan alam Pantai Amalfi. Jika kita memilih rute ini Anda mungkin perlu menginap entah di Sorrento atau Positano sebelum balik ke Roma dengan kereta api lewat Salerno.
Apalagi jika Anda ingin mengeksplorasi situs arkeologi kota Pompeii yang terkubur lava Gunung Vesuvius yang meletus tahun 79 Masehi. Paling tidak Anda perlu setengah hari sendiri di Pompeii. Kota Sorrento yang terkenal lewat lagu ”Torna a Surriento” (Come Back to Sorrento) juga menarik untuk disinggahi. Dua penyanyi legendaris Enrico Caruso dan Luciano Pavarotti pernah menginap di kota ini.
Yang harus diingat karena agak membingungkan adalah adanya dua jenis kereta api di Italia. Trenintalia melayani jalur-jalur utama, sementara untuk rute komuter Sorrento ke Pompeii hingga Napoli dan sebaliknya dilayani kereta api Circumvesuviana. Kompas sempat naik kereta api swasta ini yang jorok penuh grafiti dengan kursi fiber glass yang keras dari Sorrento ke Pompeii.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.