Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali Berwisata, Dua-Tiga Pulau Terlampaui

Kompas.com - 10/10/2013, 16:46 WIB
Tri Wahyuni

Penulis

KOMPAS.com - Melarikan diri dari bisingnya kehidupan Kota Jakarta, bisa jadi merupakan hal yang selalu hinggap di benak setiap warga Jakarta ketika akhir pekan tiba. Tapi, pelarian diri tidak bisa terlalu lama karena Senin sudah menunggu di depan sana. Lantas, harus ke mana?

Kamis (3/10/2013), pukul 08.30 saya dan rombongan lainnya sudah berkumpul di Dermaga 17, Marina, Ancol untuk bersiap-siap menikmati liburan singkat di Pulau Bidadari. Pulau yang termasuk ke dalam gugusan Kepulauan Seribu, yang berarti masih masuk dalam Provinsi DKI Jakarta, berjarak hanya 20 menit dari Pantai Ancol dengan menggunakan speedboat. Tempat yang tepat untuk merealisasikan pelarian diri dari kejamnya Ibu Kota, bukan?

Mesin speedboat pun dinyalakan, saatnya berlayar di laut Kota Jakarta. Waktu baru menunjukkan pukul 09.00 ketika badan perahu mulai membelah ombak. Sesekali air memercik di wajah yang sengaja saya tampakkan di jendela perahu yang terbuka. Tercium bau air laut dan embusan angin itu baru namanya hidup. Tapi, namanya hidup pasti ada saja cobaan, seperti sampah-sampah yang terombang-ambing dipermainkan ombak. Ya, sayangnya begitulah keadaan laut Jakarta, kotor.

Tak terasa, kapal pun sudah menyandarkan badannya di dermaga Pulau Bidadari. Wah, semua tampak berbeda. Air yang lebih jernih dengan hamparan pasir putih memanjakan mata yang selama sepekan ini perih oleh polusi.

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Pulau Bidadari, merupakan salah satu pulau dari gugusan Kepulauan Seribu. Pulau Bidadari merupakan pulau terdekat dengan Jakarta yang bisa dicapai hanya dalam waktu 20 menit menggunakan speedboat.
Kedatangan kami ke Pulau Bidadari sebenarnya bukan untuk berlibur. Tapi, lebih kepada pengenalan Bidadari Eco Resort yang baru saja dicanangkan. Sambil menyelam minum air, anggap saja liburan instan.

Setelah menikmati welcome drink yang disediakan dan beristirahat sejenak, kami langsung diajak untuk berkeliling pulau. Sesuai dengan konsep baru, Bidadari Eco Resort, Pulau Bidadari tidak hanya menyediakan wisata bahari tapi juga menyediakan wisata edukasi. Anda bisa berlibur sambil menambah ilmu pengetahuan, sesuai dengan tagline Pulau Bidadari, "Eco Resort, Learn and Enjoy From Nature & History".

Wisata Bahari

Pulau memang identik dengan wisata bahari. Sebagai destinasi wisata pulau terdekat dengan Jakarta, Pulau Bidadari menyediakan berbagai alternatif kegiatan.

Salah satunya adalah watersport. Saat ini ada tiga olahraga air yang menjadi andalan Pulau Bidadari. Anda bisa bermain water sofa, banana boat, bahkan single maupun double canoe. Pengelola juga akan menambahkan jetski sebagai salah satu olahraga air yang bisa dinikmati pengunjung. Anda juga bisa berenang atau memancing.

Puas berurusan dengan air, aktivitas lain yang tidak kalah seru adalah bersepeda. Mengayuh sepeda berkeliling pulau sambil sesekali beristirahat di pendopo dekat pantai sambil menikmati embusan angin sepoi-sepoi khas pantai, bisa menjadi pilihan yang tak kalah seru.

Untuk menunjang semua kegiatan, pulau ini juga memiliki cottage. Ada 54 cottage dengan tipe dan ukuran beragam yang bisa Anda pilih jika ingin menghabiskan malam di pulau ini. Jika Anda ingin menikmati suasana berbeda, Anda bisa memilih menginap di floating cottage. Sensasi deburan ombak pun akan menemani tidur Anda.

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Salah satu pohon langka yang ada di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Pohon ini diberi nama Pohon Jodoh. Konon katanya, pasangan yang berfoto di bawah pohon ini hubungannya akan langgeng.
Resort wisata Pulau Bidadari juga mempunyai taman-taman dengan pohon-pohon yang rindang. Ada pun fasilitas penunjang yang berupa billiard hall, lapangan basket, mini futsal, volley, tenia meja, mushola, dan jogging track.

Wisata Edukasi

Pulau Bidadari mempunyai keistimewaan yang lebih dibanding dengan pulau lainnya di gugusan Kepulauan Seribu. Lebih dari 60 persen wilayah pulau terdiri atas tanaman-tanaman langka seperti pohon perdamaian (baringtonia exelsa), pohon kepuh, pohon sentigi (pempis acidula), pohon kayu hitam (diospyros maritama), pohon glodokan, beberapa tanaman buah, dan hutan mangrove. Anda bisa mengetahui bentuk-bentuk pohon langka tersebut karena mereka sudah dilengkapi dengan label nama, jadi tidak perlu bingung.

Berbicara tentang pohon, saat kami berkeliling pulau, ada dua pohon besar yang menjadi fokus tur kami. Pohon rezeki dan pohon jodoh. Sebenarnya pohon-pohon itu hanya pohon biasa, namun mitos yang melekat padanta menjadikan kedua pohon itu menjadi tempat wajib berfoto para wisatawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com