Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusa Tenggara, Keindahan yang Terserak

Kompas.com - 11/10/2013, 16:07 WIB
NUSA Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dua provinsi kepulauan yang membentang di wilayah tengah Indonesia. Gugusan pulau besar dan kecil terserak, dikelilingi selat dan lautan. Kontur atau ketinggian di setiap pulau bervariasi. Bukit, gunung, sungai, dan pantai melengkapi padang rumput, hutan, dan permukiman.

Nusa Tenggara Barat terdiri atas dua pulau besar, yakni Lombok dan Sumbawa. Secara keseluruhan, ada 137 pulau yang tersebar di wilayah yang terbagi atas 6 kabupaten dan satu kota itu. Sebanyak 27 pulau berpenghuni, sedangkan 110 pulau tak berpenghuni.

Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dibatasi Laut Jawa dan Laut Flores di sebelah utara, Samudra Indonesia di sebelah selatan, Selat Lombok di sebelah barat, dan Selat Sape di sebelah timur. NTB juga punya dua gunung berapi, Tambora dan Rinjani, yang meninggalkan jejak letusan besar berabad silam. Gunung Tambora yang setinggi 2.851 meter ada di Pulau Sumbawa, sedangkan Gunung Rinjani yang setinggi 3.775 meter ada di Pulau Lombok.

Pulau Lombok yang ada di sebelah timur Pulau Bali selama ini lebih sering diakses wisatawan meskipun hanya menerima limpahan dari Pulau Dewata. Namun, setelah Bandara Internasional Lombok diresmikan pada Oktober 2011, Pulau Lombok lebih percaya diri untuk tampil.

Hotel-hotel baru dibangun di Pulau Lombok. Lokasi wisata dipromosikan, termasuk Gili Terawangan, Gili Air, dan Gili Meno, pulau-pulau kecil yang ada di dekat Pulau Lombok. Namun, masyarakat belum banyak menikmati kue pariwisata. Riuh rendah pariwisata dimotori pemilik modal dari luar NTB.

Daya masyarakat untuk tampil melalui tradisi, seperti gerabah dan tenun, justru terkikis. Mau tak mau, harus berpegang pada pemilik modal agar tetap bisa bertahan.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Nelayan bersiap lego jangkar di Pulau Satonda yang menghadap Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/6/2011). Pulau gunung api seluas 2.600 hektare ini dijadikan taman wisata laut yang memiliki danau air asin di tengah pulau. Diperkirakan danau terbentuk akibat letusan Gunung Tambora yang mengakibatkan tsunami hingga menerjang kaldera Gunung Satonda pada tahun 1815.
Pulau Sumbawa di sebelah timur Pulau Lombok memiliki tradisi bertani. Budaya dan tradisi menyimpan padi di lumbung masih bertahan hingga saat ini. Di beberapa wilayah, tradisi memelihara kuda menguat. Kuda tidak hanya sebagai alat angkut, tetapi juga sebagai penghasil susu yang layak dijadikan komoditas.

Menuju timur, eksotisme semakin kental. Nusa Tenggara Timur (NTT) dibatasi Laut Flores di sebelah utara, Samudra Hindia dan Australia di sebelah selatan, Timor Leste di sebelah timur, serta Selat Sape di sebelah barat.

Ibu kota NTT ada di Kupang, yang terletak di Pulau Timor. Provinsi itu memiliki 1.192 pulau, dengan 44 pulau yang sudah dihuni dan 1.148 pulau yang belum dihuni. Sebanyak 246 pulau sudah bernama, sedangkan 946 pulau belum bernama.

Kami menyusuri Pulau Flores, yang keragamannya sungguh luar biasa. Pantai yang cantik bergantian dengan perbukitan hijau. Ada Labuan Bajo yang diunggulkan sebagai pintu gerbang wisata Indonesia wilayah tengah dan timur karena dekat dengan Pulau Komodo. Komodo merupakan daya tarik bagi wisatawan asing dan lokal.

Ada juga Larantuka yang terkenal di seantero negeri dan luar negeri sebagai tempat penyelenggaraan tradisi agama dan budaya Semana Santa. Bajawa di Kabupaten Ngada tenar karena kopinya yang luar biasa nikmat, yang sudah diekspor hingga ke Amerika Serikat.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Warga berziarah ke Kapela Tuan Ana (Yesus Kristus) pada perayaan Pekan Suci atau Semana Santa bagi umat Katholik, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (22/4/2011). Siang hari hingga pagi pada Jumat Agung ini, dilaksanakan berbagai prosesi di antaranya mengantar Tuan Menino melalui laut dan mengantar Salib dari Kapela ke Armida.
Pulau Flores juga memiliki Wae Rebo, desa dengan tujuh rumah kerucut, yang justru dikunjungi banyak wisatawan asing. Metode yang digunakan masyarakat Wae Rebo dalam menerima wisatawan patut ditiru karena mereka mampu ”menyeleksi” wisatawan. Dengan demikian, alam dan suasana di Wae Rebo tidak dieksploitasi dengan sembarangan.

Akan tetapi, Pulau Flores juga memiliki desa nun jauh di puncak bukit. Jauh dari ingar-bingar kota, belum mendapat aliran listrik dari PLN, dan untuk menempuh pendidikan sekolah menengah pertama pun harus ke kota lain.

Dengan kondisi alam seperti itu, NTB dan NTT memerlukan sarana transportasi yang komplet, yakni udara, air, dan darat. Namun, seperti halnya wilayah lain di bagian tengah dan timur Indonesia, sarana transportasi yang andal tak selalu tersedia.

Keterbatasan tempat sandar dan bongkar muat dermaga kerap kali membuat arus transportasi laut terhambat. Adapun transportasi udara dipengaruhi kondisi alam yang bergunung dan berbukit serta bandara yang terbatas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com