Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2013, 08:45 WIB
ADA halangan yang mengganggu setiap kali ingin menyantap masakan yang dibakar atau dipanggang. Asap dan bau ikan atau daging bisa melekat erat di baju ataupun rambut. Namun, pencinta masakan panggang juga tak mau kehilangan kesempatan menyaksikan para tukang masak berkreasi menghasilkan menu-menu lezat.

”Melihat mereka membumbui ikan terus menunggu proses ikan dibakar sampai matang membuat saya semakin lapar dan lahap makan. Itu yang bikin ketagihan makan di sini,” kata Sartono, pelanggan Warung Ikan Bakar Pak Tarjo di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

Harum ikan bakar sudah tercium begitu akan memasuki tempat ini. Asap mengepul menyambut pengunjung yang akan masuk menikmati makanan di tempat ini.

Merangkul keinginan penggemar kuliner panggang dan bakar, restoran seperti Poke Grill di kompleks pertokoan Permata Senayan memilih tetap menghadirkan kesibukan para koki di dapur yang bisa dilihat setiap konsumennya.

Menurut Donny Halim, General Manager Poke Group, selain menghadirkan cita rasa yang pas dengan lidah masyarakat urban di Jakarta, restoran hidangan Jepang ini memiliki kelebihan lain. Dapur terbuka, tetapi dengan sentuhan teknologi modern membuat atraksi meracik dan memasak enak dilihat konsumen tanpa terganggu asap pekat dan bau.

Di Poke Grill penikmat kuliner dapat melihat langsung proses pembuatan makanannya.

Hanya selembar kaca bening yang membatasi dapur dengan tempat duduk konsumen. Dari tempat duduknya, pengunjung bisa melihat kesibukan, kemahiran, dan kelincahan sang koki bergulat dengan daging dan ikan di depannya. Kepulan asap pun terlihat menggulung di dapur ketika ikan atau daging diletakkan di panggangan di atas bara api.

Namun, berbeda dengan Warung Ikan Bakar Pak Tarjo, meskipun bisa menikmati dapur terbuka, pengunjung di Poke Grill tidak akan pulang dengan bau asap dan ikan atau daging melekat pada pakaian dan tubuh.

Tata interior unik itu diperkuat dengan dominasi warna coklat dari panel-panel kayu yang membuat pengunjung teringat akan rumah tradisional Jepang. Meski terkesan tradisional, penyajiannya dalam konsep modern. Tidak heran jika penampilannya tampak chic dan cozy. Suasana homey tercipta saat berada di lantai satu dalam ruangan dengan luas 95 meter persegi berkapasitas 40 kursi.

”Makanan Jepang memiliki ciri khas tersendiri. Tidak hanya lezat, tetapi juga mewakili budaya dan tradisinya. Berangkat dari pemikiran tersebut, kami mencoba menghadirkan Poke Grill, sebuah konsep baru bagi para pencinta makanan Jepang, khususnya makanan grill,” tambah Donny.

Makan lezat, kru ramah

Keunikan interior, penampilan awak restoran, sampai nama-nama menu yang menarik telah diadopsi oleh banyak tempat makan di Jakarta. Sebut saja gerai Roppan di Gandaria City, Jakarta Selatan. Meskipun tergolong mungil, kehadirannya di pusat perbelanjaan sanggup mencuri perhatian.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Chef memanggang aneka sayuran dan daging pesanan pelanggan di Restoran Jepang Poke Grill di kompleks pertokoan Permata Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013).
Mereka menerapkan konsep Happy Tummy, yaitu hanya menyajikan makanan lezat. Happy Crew alias awak kru yang ramah. Konsep Happy Store dengan menghadirkan dekorasi dan iringan musik ringan menyegarkan.

Baik Poke Grill, Roppan, BillieChick, maupun Gelato Bar hanya menggunakan bahan terbaik dengan pengolahan sesuai standar kesehatan dan tentu teruji kualitas rasanya.

Di Poke Grill, misalnya, seluruh daging yang dimasak akan melalui proses rebus atau panggang di atas arang dan diracik dengan berbagai bumbu khusus, seperti akamiso (miso merah), tobanjan (chilli bean sauce), saus tomat, biji wijen, daun mitsuba, minyak zaitun, dan kulit jeruk. Kualitas bahan baku terjamin. Untuk itu, mereka mengusung komitmen menjadikan tempat makanan ini sebagai sebuah usaha untuk mendapatkan kepercayaan.

”Kami selalu mengedepankan sistem kontrol keseluruhan bahan makanan untuk menghadirkan kualitas tinggi di setiap sajian masakannya. Sebab, pada akhirnya, kenikmatan kuliner akan ada ketika kita menyantapnya,” ujar Donny.

Melewatkan waktu berjam-jam di restoran-restoran tersebut jelas tak akan mengecewakan. (Neli Triana/Pingkan Elita Dundu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com