Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2013, 08:44 WIB
KOMPAS.com - Jika Anda berencana untuk berkunjung ke Chiang Mai, Thailand, maka wajib hukumnya untuk mengunjungi pasar malam yang diadakan setiap malam minggu dan minggu malam atau biasa disebut walking street market oleh para wisatawan mancanegara.

Berbagai macam barang dijual di sana, mulai dari pakaian, tas, lampion, hingga sabun yang diukir berbentuk bunga dengan harga jauh lebih murah dibandingkan Chatuchak Market, Bangkok.

Walking street market dipisah menjadi dua lokasi, setiap malam minggu diadakan di Wu Lai Road, bagian Selatan dari Chiang Mai, dan minggu malam diselenggarakan di Ratchadamnoen Road, dari pukul 16.00 sampai 00.00 waktu setempat.

Tidak ada perbedaan signifikan antar keduanya, hanya berbeda lokasi. Untuk transportasi menuju lokasi juga mudah, dengan membayar 10-15 Baht, angkutan umum berupa minibus warna merah langsung membawa anda ke tempat berkumpulnya wisatawan dan warga lokal ini.

Kebersihan di pasar ini sangat mengagumkan. Walaupun keranjang sampah jarang ditemui, tetapi pengunjung tetap disiplin dengan membuang piring kertas maupun botol ke tempat yang disediakan, sehingga kenyamanan bagi pengunjung lain tetap terjaga.

Bagi para penggemar kuliner, bisa dibilang pasar malam ini merupakan surga, segala jenis makanan tersedia di sana, baik makanan khas Thailand, Barat, hingga Jepang tersedia. Harganya sangat terjangkau, untuk sushi Anda hanya cukup merogoh kocek sebesar 10 Baht per buah atau sekitar Rp 3.600.

Untuk makanan khas Thailand, saya pribadi merekomendasikan Pad Thai, mie goreng yang biasanya disajikan dengan udang maupun ayam. Rasanya sedikit pedas campur asin, dengan irisan jeruk nipis yang melengkapi sensasi di lidah, anda akan mendapat pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Kenyang menikmati hidangan yang tersedia di pasar malam, pengunjung bisa mampir sejenak ke stan pijat kaki khas Thailand yang banyak tersedia hanya dengan membayar 120 Baht per jam, lumayan murah, bukan?

Satu hal lagi yang perlu dicatat, sepanjang daerah walking street market pengunjung dilarang merokok, jadi bagi Anda para perokok, berhati-hatilah memilih tempat untuk membakar tembakau.

Meski pasar ini selalu ramai dan pengunjung berdesakan mulai dari jam 19.00, tetapi keamanan tetap terjamin, di beberapa tempat polisi siaga untuk mengamankan lokasi dari pencopetan.

Satu-satunya kekurangan di walking street market hanyalah toilet yang sulit untuk ditemui. Jadi persiapkan diri Anda untuk mengantre jika menemukan toilet, karena selalu ramai pengunjung akibat kurangnya jumlah toilet. (Adiyoso Maruto Sasongko)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu

Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu

Travel Tips
Karhutla, Taman Nasional Baluran Tutup hingga 30 September

Karhutla, Taman Nasional Baluran Tutup hingga 30 September

Travel Update
Liburan ke Namibia Afrika, Kini Bisa Ajukan Visa Turis secara Online

Liburan ke Namibia Afrika, Kini Bisa Ajukan Visa Turis secara Online

Travel Update
Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Jalan Jalan
Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Travel Update
Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati mulai 30 Oktober 2023

Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati mulai 30 Oktober 2023

Travel Update
Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Travel Update
6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

Hotel Story
Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Travel Update
Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Travel Update
PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

Travel Update
6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

Hotel Story
Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com