Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeju Korea dan Sepotong Warisan Dunia

Kompas.com - 21/10/2013, 11:22 WIB

Menggunakan sepeda

Di tepi laut kaki Seongsan, hidup beberapa perempuan tua berumur sampai 70 tahun, yang masih aktif menyelam mencari keong laut yang disebut abaloni. Profesi yang dalam bahasa lokal disebut haenyeo ini begitu terkenal dan dilakoni oleh ribuan orang. Uniknya, semua pelakunya adalah kaum ibu. Kisah haenyeo sangat menginspirasi karena membuat perempuan Korea menjadi begitu perkasa.

Cara paling luar biasa menikmati alam Jeju sebenarnya dengan menggunakan sepeda. Rute mengelilingi Jeju adalah perjalanan yang sangat menantang. Dengan jalur melingkari pulau sejauh 181 kilometer, tentunya bukan sebuah kerja berat untuk bikers. Pemerintah setempat sudah membuat jalur khusus sepeda yang aman dan nyaman untuk menggowes.

Anda tinggal menentukan pilihan berapa lama ingin mendayung pedal. Jalur pendek sekitar dua sampai tiga jam ada. Mau sehari penuh juga bisa. Apabila ingin memutari seluruh Jeju, Anda harus menyediakan waktu empat hari tiga malam. Untuk urusan menginap tidak susah karena hotel-hotel tersedia di sepanjang jalur. Menarik dan pantas untuk dicoba.

Obyek wisata di Jeju sangat banyak. Pilihannya sangat beragam. Di setiap penjuru angin tersedia puluhan obyek dengan tema berbeda meski dengan lanskap yang bercirikan sama, gunung dan laut. Jadi, sebelum ke Jeju, Anda harus menentukan dahulu hendak ke mana agar jangan sampai kebingungan setelah sampai di sana.

Barat, timur, utara, dan selatan memiliki perbedaan. Di utara saja terdapat 36 obyek wisata yang dikelola Badan Pariwisata Jeju. Sebut saja, pantai Taewoo yang paling dekat dijangkau dari kota Jeju. Museum seni, museum legenda dan sejarah alam, planetarium, taman cinta, arboretum Halla, menyusur sungai di Sanjicheon, serta menyusur di jalan misterius.

Yang disebut dengan jalan misterius sebenarnya merupakan fenomena alam yang disebut anomali. Jamaknya, air akan mengalir ke tempat yang lebih rendah, tetapi di lokasi itu air justru bergerak ke tempat yang lebih tinggi. Kendaraan seperti bus yang memiliki bobot sampai 5 ton akan melaju kencang pada jalan menanjak meski mesin dalam kondisi mati.

Itu masih di utara. Di selatan, barat, dan timur tidak kalah banyaknya obyek wisata yang tentunya tidak dapat digambarkan satu per satu. Rata-rata menarik dan unik.

Kunjungan tanpa visa

Untuk menikmati semua perjalanan, kisah petualangan, dan cerita menginspirasi di Jeju ternyata tidak sulit. Pemerintah Kota Jeju mengeluarkan terobosan dengan menerapkan kebijakan tanpa visa kepada pendatang dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

”Jika ingin ke Jeju, langsung saja pesan tiket. Kami menerapkan kebijakan tanpa visa kepada 183 negara. Target kami, pada tahun ini dapat mendatangkan 2,6 juta wisatawan. Sebagian wisatawan kami harapkan datang dari Indonesia,” kata Jinki Hwang dari Bisnis Marketing Badan Turisme Jeju.

Maskapai menuju Jeju dari Jakarta cukup beragam, salah satunya Cathay Pacific. Memang armada itu tidak langsung ke Jeju, tetapi transit terlebih dahulu di Hongkong.

Terbang dengan pesawat Airbus berbadan lebar sangat nyaman, apalagi di kelas bisnis. Perjalanan selama lebih dari empat jam menjadi tidak terasa. Saat transit di Hongkong, Anda dapat menikmati lounge kelas dunia di Wings. Di ruangan yang luas, Anda dapat beristirahat, mandi, atau menikmati berbagai makanan dan minuman. Setelah segar, pesawat Dragon Air, anak perusahaan Cathay Pacific, akan membawa Anda ke Jeju. (Syahnan Rangkuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com