Di dalam goa dipasang pencahayaan seadanya sehingga kesan remang-remang kedalaman bumi terasa kental. Suhu cukup dingin, 11-18 derajat celsius, meskipun pada musim panas.
Di beberapa lokasi, terdapat petunjuk tentang goa, seperti bentuk-bentuk batuan, ornamen, dan struktur dinding akibat aliran lava. Di ujung lorong sepanjang 1 kilometer, berdiri sebuah pilar berupa batu lava membeku dari bawah ke atas seperti stalaktit dan stalagmit yang bersatu. Sungguh seperti perjalanan menuju negeri antah-berantah.
Manjanggul terbentuk akibat aliran lava yang diperkirakan terjadi 100.000 sampai 300.000 tahun lalu. Goa ini merupakan salah satu bagian utama penilaian UNESCO yang menjadikan Jeju sebagai Warisan Alam Dunia.
Di lokasi lain, terdapat hasil erupsi lain Gunung Halla, berupa bukit di tepi laut yang dinamakan Seongsan Ilchulbong, yang berarti puncak matahari terbit. Bentuknya unik, seperti kerucut. Sepintas mirip dengan kastel kuno yang dihuni keluarga pembesar dari Eropa zaman dahulu.
Bentuk seperti bangunan tinggi menjulang dengan deburan ombak laut biru adalah perpaduan alam yang sempurna. Tidak ada pemandangan terindah matahari terbit selain di Seongsan Ilchulbong di seantero Korea.
Menggunakan sepeda
Di tepi laut kaki Seongsan, hidup beberapa perempuan tua berumur sampai 70 tahun, yang masih aktif menyelam mencari keong laut yang disebut abaloni. Profesi yang dalam bahasa lokal disebut haenyeo ini begitu terkenal dan dilakoni oleh ribuan orang. Uniknya, semua pelakunya adalah kaum ibu. Kisah haenyeo sangat menginspirasi karena membuat perempuan Korea menjadi begitu perkasa.
Cara paling luar biasa menikmati alam Jeju sebenarnya dengan menggunakan sepeda. Rute mengelilingi Jeju adalah perjalanan yang sangat menantang. Dengan jalur melingkari pulau sejauh 181 kilometer, tentunya bukan sebuah kerja berat untuk bikers. Pemerintah setempat sudah membuat jalur khusus sepeda yang aman dan nyaman untuk menggowes.
Anda tinggal menentukan pilihan berapa lama ingin mendayung pedal. Jalur pendek sekitar dua sampai tiga jam ada. Mau sehari penuh juga bisa. Apabila ingin memutari seluruh Jeju, Anda harus menyediakan waktu empat hari tiga malam. Untuk urusan menginap tidak susah karena hotel-hotel tersedia di sepanjang jalur. Menarik dan pantas untuk dicoba.
Obyek wisata di Jeju sangat banyak. Pilihannya sangat beragam. Di setiap penjuru angin tersedia puluhan obyek dengan tema berbeda meski dengan lanskap yang bercirikan sama, gunung dan laut. Jadi, sebelum ke Jeju, Anda harus menentukan dahulu hendak ke mana agar jangan sampai kebingungan setelah sampai di sana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.