Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2013, 07:50 WIB
MEMASUKI  Provinsi Papua, kami menjumpai para perempuan membawa tas rajut warna-warni. Saat tiba di Agats, Kabupaten Asmat, kami juga kerap berpapasan dengan perempuan yang membawa tas rajut dari bahan serat kayu atau daun.

Rupanya itu yang disebut noken, kantong atau tas yang dirajut dari kulit kayu. UNESCO menetapkan noken sebagai salah satu warisan budaya yang perlu dilindungi.

Setiap perempuan Papua dituntut dapat membuat noken. Bahkan, dulu terdapat pandangan bahwa perempuan Papua yang belum dapat merajut noken dianggap belum layak menikah.

”Tapi, sekarang tidak begitu lagi. Banyak perempuan belum bisa membuat noken, tapi sudah menikah,” kata Santi, warga Agats. (MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com