Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2013, 14:19 WIB
EditorI Made Asdhiana

Waktu itu, masyarakat asli menanam talas dan pisang di sela-sela pohon kasuari atau Casuarina oligodon. Hal itu terindikasi dari penelitian jejak-jejak kebakaran hutan akibat pembukaan lahan di Lembah Baliem. Pada masa-masa awal itulah tercatat pula mata rantai perdagangan melintasi gunung yang dilakukan antarsuku. Mereka berjalan kaki menuju titik-titik temu perjalanan dan bertukar barang atau hasil buruan dengan suku-suku lain.

Saat ini, tradisi itu mulai tersisih. Sistem dan jaringan ekonomi modern telah menggerusnya. Yohanes Lokobal, Kepala Suku Asolokobal, menilai, perubahan itu membuat banyak orang yang tinggal di pedalaman akhirnya mengalir ke kota untuk mencari uang. Ada yang bekerja secara layak sebagai pegawai, pedagang, dan penjual jasa transportasi. Ada pula yang hanya jalan-jalan menunggu pekerjaan serabutan dari siapa pun.

”Dahulu, kami selalu mengajarkan cara-cara memanah, berburu, berkebun, dan membangun honai. Namun, beberapa tahun terakhir ini semuanya mulai ditinggalkan. Banyak orang sibuk mencari uang di kota,” kata Yohanes.

Padahal, kepiawaian itu, dalam tradisi masyarakat Baliem, penting terkait nilai-nilai dasar hidup komunitas mereka, seperti kaderisasi pemimpin dan pengelolaan aset marga. Patricio Wetipo, aktivis Yayasan Huminane (Suara Perempuan) Wamena, mengemukakan, perkembangan kota menyebabkan lelaki dewasa dan anak-anak lelaki berbondong-bondong ke kota. Mirisnya, mereka banyak yang bekerja sebagai pengayuh becak, tukang parkir, kuli angkut barang di pasar, dan penjual suvenir keliling di bandara.

Adapun para perempuan tetap berkebun dan beternak di rumah atau ke pasar menjual sayur atau kayu bakar. ”Banyak juga perempuan yang terpaksa mengampu tugas para lelaki, misalnya memperbaiki honai dan pagar rumah,” katanya.

Ternyata, kehadiran becak, sepeda motor, mobil, dan pesawat terbang tidak hanya mempercepat mobilisasi warga. Simbol modernitas itu ternyata juga mengubah relasi sosial dalam komunitas masyarakat di Lembah Baliem.

Menurut Patricio, pembangunan dan perubahan di Papua harus diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia, terutama warga asli Papua. Hal itu penting karena pembangunan di Papua selama ini lebih memprioritaskan pengembangan infrastruktur. Yang dikhawatirkan, modernitas di Papua tidak hanya melahirkan peminggiran, tetapi juga menggerus jati diri orang asli Papua. (JOS)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Jalan Jalan
Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Travel Update
Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Travel Update
Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Travel Update
Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Travel Update
10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

Travel Tips
Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Travel Update
Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Travel Tips
Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Travel Update
Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Travel Tips
Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Hotel Story
Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Travel Update
Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+