Kendaraan itu bernama Kereta Singabarong yang tersimpan di salah satu museum di Kesultanan Kasepuhan, Cirebon. Kereta ini digunakan sebagai kendaraan Sultan pada masa itu. Saat menggunakannya dengan ditarik oleh empat ekor kerbau.
Menurut salah satu abdi dalem Kesultanan Cirebon, Usman, kereta ini asli buatan putra Cirebon bernama Panembahan Losari sekitar pada tahun 1549.
Bahan pembuat kereta sebagian besar terbuat dari kayu. Ia juga dilengkapi shockbreaker yang menjadi suku cadang sebagian besar kendaraan. Bedanya, shockbreaker pada kereta terbuat dari kulit. Selain itu, alat kemudi kereta juga memiliki sistem hidrolik dengan memakai bahan kayu dan baja.
Kereta memiliki sejenis sayap pada bagian sisi kanan dan kiri. Bentuk bagian depan kereta menyerupai kepala naga dengan lidah terjulur serta belalai panjang yang membelit trisula. Di belakangnya ada bangku yang diberi tandu sebagai pelindung untuk tempat duduk Sultan.
Pada museum ini, kereta Singabarong tak sendirian. Ia mempunyai kembaran. Duplikat kereta Singabarong ada di ruangan belakang museum. Bentuknya sama persis.
Menurut Usman, duplikat kereta Singabarong dibuat pada tahun 1996. Kereta inilah yang biasanya digunakan untuk acara festival yang digelar keraton pada masa sekarang. Sedangkan kereta yang asli hanya digunakan pada saat peringatan 1 Syawal. Tetapi tidak untuk diduduki. Kereta ini hanya dibersihkan dan dipajang untuk diperlihatkan kepada masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.