Kami menyusuri potong Famborep di Kabupaten Asmat, Papua, Agustus lalu. Sungai itu terasa teduh oleh kanopi dedaunan. Kami pun terlindung dari sengatan matahari. Longboat yang dikemudikan Nelson, motoris Keuskupan Agats, meliuk-liuk mengikuti aliran kali. Tikungan tajam, pohon tumbang, dan dangkalnya air menjadi tantangan. Air terbelah saat mesin 55 PK menderu kencang. Beberapa kali Nelson mengurangi laju perahu saat berpapasan dengan perahu lain.
Sensasi keteduhan dan ketenangan kali potong itu kemudian berganti arus bergelombang saat kami memasuki Sungai Jetsy yang lebih lebar. Kami langsung melipat tangan dan badan agar terlindung dari sengatan matahari. Setelah melaju dengan longboat selama 4 jam, kami tiba di Dermaga Atsj di pinggir Sungai Bets. Riuh anak sekolah berebut permen menyambut kami.
Sama seperti di Agats, warga Atsj juga jarang menginjakkan kaki ke tanah. Jalan, lapangan, halaman, dan rumah semuanya dibangun di atas tanah rawa berlumpur yang tebal. Hamparan papan kayu besi sekitar 1,5 meter di atas tanah bagaikan karpet merah bagi tamu yang datang ke Atsj.
Butuh penyesuaian saat mulai menyusuri jalanan tanpa pagar pengaman. Walaupun selebar 2 meter, tetap saja mata terpaku ke jalanan, takut terperosok dan jatuh ke lumpur. Apalagi, ditambah dengan bunyi berderit dan kayu beradu setiap kali kaki melangkah.
Sore itu, kami berjalan menyusuri hamparan papan kayu besi menuju Paroki Atsj, tempat kami menginap. Sapaan ”selamat sore” terucap dari semua orang yang berpapasan sepanjang perjalanan kami menuju tempat menginap. Aneh juga rasanya karena tiada hentinya membalas ”selamat sore” kepada orang yang belum kenal.
Memang, orang Asmat terkenal akan keramahannya. Siapa pun kita, pasti akan mendapat sapaan serupa dari warga. Bahkan, sepanjang perjalanan dari Agats menuju Atsj, banyak warga yang melambaikan tangan ke arah kami. Kami membalas dengan lambaian tangan.
Ukiran dan perahu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.