Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Pariwisata Berimbas pada Pasar Perhotelan

Kompas.com - 14/11/2013, 21:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyatakan melonjaknya pariwisata di berbagai negara di Asia termasuk Indonesia bakal mendorong pertumbuhan positif untuk pasar perhotelan di negara-negara tersebut.

"(Pertumbuhan pariwisata) ini menjadi petanda baik untuk prospek jangka panjang pariwisata Asia yang memiliki implikasi positif pada pasar perhotelan di kawasan itu," kata Managing Director Research Cushman & Wakefield Asia Pasifik, Sigrid Zialcita, Rabu (13/11/2013).

Menurut Sigrid Zialcita, pariwisata di wilayah Asia saat ini berada dalam suatu siklus yang menakjubkan yang dipicu oleh efek positif dari peningkatan status ekonomi kawasan serta pesatnya pertumbuhan perjalanan udara di berbagai negara Asia yang kian terjangkau.

Dia memaparkan, pada tahun 2012 tercatat 221,5 juta wisatawan berkunjung ke Asia yang berarti mencapai peningkatan 7,2 persen dibandingkan tingkat kedatangan yang terjadi tahun sebelumnya. "Di semua bagian wilayah Asia, Asia Tenggara memimpin dengan peningkatan kunjungan wisata dari tahun ke tahun sebesar 9,9 persen," katanya.

Pemerintahan di seluruh Asia berupaya meningkatkan kapasitas bandara, pelabuhan laut dan jalur kereta api dalam kerangka membangun konektivitas antarkota dan infrastruktur sebagai bagian dari upaya menggenjot sektor pariwisata mereka.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Wisatawan asing asal Belgia menaiki becak untuk menikmati suasana kota di kawasan Titik Nol, Yogyakarta, Selasa (2/4/2013). Berwisata dengan becak merupakan salah satu paket wisata yang banyak diminati wisatawan asing saat berkunjung di Yogyakarta.
Berdasarkan data Cushman & Wakefield, pertumbuhan pendapatan per kamar di Jakarta mencapai 9,8 persen atau tertinggi di Asia setelah Bangkok (19,3 persen) dan Hongkong (10,1 persen).

Sedangkan pasar di Indonesia yang justru terlihat mengalami penurunan pendapatan per kamar adalah Bali sebesar minus 4,6 persen, sedangkan di negara Asia lainnya adalah Ho Chi Minh City (-7,0 persen) dan Mumbai (-15,1 persen).

"Pada 2013, kinerja hotel di wilayah Asia terlihat bervariasi. Dengan tambahan secara dramatis penyediaan kamar baru dalam beberapa tahun terakhir ini, terdapat beberapa penurunan harga yang teramati di sejumlah wilayah seperti Singapura dan Shanghai," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia selama September 2013 mencapai 770.878 orang atau naik 12,77 persen dibanding periode September 2012 sebanyak 683.584 orang.

"Kenaikan jumlah wisman selama September 2013 menunjukkan bahwa Indonesia semakin diminati turis asing. Selain pariwisata yang memukau, kegiatan internasional juga semakin banyak yang diselenggarakan di Tanah Air," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (1/11) lalu.

SERAMBI/M ANSHAR Penumpang kapal pesiar Calledonian Sky disambut tari ranup lampuan saat tiba di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Minggu (13/10/2013). Sebanyak 88 turis asal Australia dan Inggris tersebut menghabiskan waktu selama empat jam untuk mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kota Banda Aceh sebelum melanjutkan pelayaran ke Pulau Simeulue (Aceh) dan Pulau Nias, Medan.
Menurut Suryamin, semakin membaiknya perekonomian dan situasi keamanan yang tetap kondusif, mendorong minat warga negara asing untuk melancong ke Tanah Air.

Selama September 2013 kegiatan berskala internasional banyak digelar seperti persiapan APEC 2013, Sail Komodo, termasuk beberapa seminar internasional yang dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. "Kenaikan jumlah wisman kami perkirakan juga akan berlanjut pasca penyelenggaraan APEC (Oktober 2013), dan menjelang akhir musim libur akhir tahun," ujarnya.

Secara kumulatif (Januari-September 2013), jumlah kunjungan wisman mencapai 6,41 juta atau naik 8,80 persen dibanding kunjungan wisman periode sama 2012 sebanyak 5,90 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com