Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengambil Jeda di Pulau Tidung

Kompas.com - 16/11/2013, 14:04 WIB

Harga seporsi masakan bervariasi, misalnya saja untuk nasi dengan ikan laut goreng plus es teh manis sekitar Rp 25.000 pada salah satu rumah makan. Untuk sarapan, sejumlah jenis masakan juga bisa ditemukan, termasuk nasi uduk dengan jengkol yang ditawarkan dengan harga relatif murah.

Bagi turis yang ingin mengelilingi pulau yang sebagian berbentuk lurus, sehingga kita bisa menengok pantai dari dua sisi pulau itu langsung, terdapat sepeda-sepeda yang bisa disewa. Kondisi sepeda-sepeda itu memang tidak bisa disebut baik, tetapi cukup layak untuk sekadar dipakai berkeliling menuju Jembatan Cinta, misalnya.

Hingga larut malam, pulau itu juga relatif masih semarak. Tempat-tempat makan masih menyediakan sejumlah kuliner dan alunan musik masih terdengar mengentak dari kejauhan.

Rio Cahya, salah seorang pengunjung yang pada Sabtu hingga Minggu datang bersama sejumlah rekan-rekannya untuk melakukan latihan selam bebas berencana kembali lagi. ”Asyiknya sih ke sini ajak keluarga ya,” katanya saat menyusuri Jembatan Cinta.

Sejumlah pemuda, di pengujung waktu Maghrib, ketika itu beberapa kali mendemonstrasikan kemampuan mereka meloncat ke dalam air dari atas jembatan. Di bawah temaram lampu yang dipasang berjejer, jernihnya kondisi perairan terlihat terpantulkan.

Penginapan

Nurdian, yang juga ibunda Andri, mengatakan, relatif bertambah ramainya kunjungan wisatawan mulai terjadi sekitar tahun 2009. Nurdian, yang tinggal di Pulau Tidung Besar sejak tahun 1990, mengatakan, setelah ledakan jumlah pengunjung terjadi ia menjadikan rumahnya sebagai penginapan.

KOMPAS/INGKI RINALDI Pulau Tidung.
”Jika sedang ada tamu menginap, kami sekeluarga tinggal di bagian belakang rumah,” kata Nurdian. Ia menambahkan, para pengunjung itu selain didominasi mereka yang berasal dari Jakarta, juga berdatangan dari Bandung atau bahkan Sumatera.

Jika tengah dipakai sebagai penginapan, rumah dua kamar Nurdian bisa menampung hingga sekitar 13 orang. Menurut Nurdian, selain dirinya penduduk lain juga cenderung memfungsikan tempat tinggal mereka sebagai penginapan bagi para tamu.

Ia berniat untuk membangun lagi penginapan tambahan karena jumlah pengunjung yang makin banyak. Namun, keinginan itu masih tertunda karena biaya yang dibutuhkan relatif banyak. (Ingki Rinaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com