Harga seporsi masakan bervariasi, misalnya saja untuk nasi dengan ikan laut goreng plus es teh manis sekitar Rp 25.000 pada salah satu rumah makan. Untuk sarapan, sejumlah jenis masakan juga bisa ditemukan, termasuk nasi uduk dengan jengkol yang ditawarkan dengan harga relatif murah.
Bagi turis yang ingin mengelilingi pulau yang sebagian berbentuk lurus, sehingga kita bisa menengok pantai dari dua sisi pulau itu langsung, terdapat sepeda-sepeda yang bisa disewa. Kondisi sepeda-sepeda itu memang tidak bisa disebut baik, tetapi cukup layak untuk sekadar dipakai berkeliling menuju Jembatan Cinta, misalnya.
Hingga larut malam, pulau itu juga relatif masih semarak. Tempat-tempat makan masih menyediakan sejumlah kuliner dan alunan musik masih terdengar mengentak dari kejauhan.
Rio Cahya, salah seorang pengunjung yang pada Sabtu hingga Minggu datang bersama sejumlah rekan-rekannya untuk melakukan latihan selam bebas berencana kembali lagi. ”Asyiknya sih ke sini ajak keluarga ya,” katanya saat menyusuri Jembatan Cinta.
Sejumlah pemuda, di pengujung waktu Maghrib, ketika itu beberapa kali mendemonstrasikan kemampuan mereka meloncat ke dalam air dari atas jembatan. Di bawah temaram lampu yang dipasang berjejer, jernihnya kondisi perairan terlihat terpantulkan.
Penginapan
Nurdian, yang juga ibunda Andri, mengatakan, relatif bertambah ramainya kunjungan wisatawan mulai terjadi sekitar tahun 2009. Nurdian, yang tinggal di Pulau Tidung Besar sejak tahun 1990, mengatakan, setelah ledakan jumlah pengunjung terjadi ia menjadikan rumahnya sebagai penginapan.
Jika tengah dipakai sebagai penginapan, rumah dua kamar Nurdian bisa menampung hingga sekitar 13 orang. Menurut Nurdian, selain dirinya penduduk lain juga cenderung memfungsikan tempat tinggal mereka sebagai penginapan bagi para tamu.
Ia berniat untuk membangun lagi penginapan tambahan karena jumlah pengunjung yang makin banyak. Namun, keinginan itu masih tertunda karena biaya yang dibutuhkan relatif banyak. (Ingki Rinaldi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.