Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2013, 11:58 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Ekspor gerabah dari Banyumelek Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni gentong berukuran besar yang dibuat artistik dari tanah liat lewat Bali mulai berkurang, karena turis mulai mencari gentong itu langsung ke Lombok.

"Lombok semakin banyak dikunjungi turis dalam dan luar negeri, sehingga perdagangan luar negerinya juga lancar sehingga transaksinya bisa langsung," kata pemilik toko yang menjual aneka jenis gerabah di kawasan wisata Kuta, Made Sukada, Minggu (17/11/2013).

Gerabah buatan Lombok masih menjadi incaran para kolektor barang seni luar negeri dan dulunya masuk pasar ekspor lewat Bali, namun sekarang mulai berkurang, karena pembeli langsung bertransaksi lewat daerah itu sehingga tidak lagi di Bali.

Barang seni asal Lombok cukup bagus karena diproduksi memanfaatkan rancang bangun (desain) yang semakin berkembang setelah mendapat pembinaan dari tim ahli dari Jerman dan Belanda, sehingga mampu mengikuti selera konsumen luar negeri.

Gerabah etnik ukuran besar yang dipajang di toko-toko seni di sepanjang jalur wisata Tohpati di Jalan Ida Bagus Mantra hingga ke Nusa Dua, hampir semuanya adalah produksi perajin dari daerah Banyumelek Lombok.

Sementara itu, gerabah produksi masyarakat Bali yang ukurannya lebih kecil dengan nilai seni tinggi juga banyak yang diboyong oleh masyarakat internasional, terutama warga Italia, Spanyol dan Jerman.

"Barang seni buatan masyarakat Bali bentuknya lebih kecil karena dihiasi ornamen seni budaya Bali, harganya jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan gerabah buatan dari Lombok yang diproduksi secara polos," kata Made.

Kepala Biro Humas Pemprov Bali, Ketut Teneng membenarkan bahwa realisasi ekspor aneka barang gerabah yang dipasarkan ke luar negeri perolehan devisanya berkurang terakhir ini antara lain akibat resesi ekonomi global.

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Warga desa Banyumulek, Lombok Barat, NTB, menyelesaikan kerajinan gerabah dari tanah liat, Jumat (8/7/2011). Mayoritas penduduk di desa tersebut bermata pencaharian sebagai perajin gerabah. Harga kerajinan gerabah bervariasi antara Rp 5.000 hingga Rp 500.000.
Sesuai data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, ekspor aneka barang terracotta baik dalam volume maupun perolehan devisanya berkurang selama 2013 hingga Juli hanya mencapai 1,2 juta dollar AS dari hasil pengapalan 674 ribu biji.

Hasil perdagangan itu melorot hingga 47 persen jika dibandingkan dengan periode sama 2012 yang mencapai nilai 2,3 juta dollar sedangkan volumenya juga berkurang 40,5 persen dari tahun lalu yang mencapai 1,1 juta biji dari berbagai jenis dan ukuran.

Ketut Teneng mengakui gerabah yang diperdagangkan ke pasaran ekspor selain produksi masyarakat Bali juga ada di antaranya gentong etnik hasil karya perajin Banyumelek, Lombok yang kerap juga diminati wisatawan asing.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Turis China Disebut Takut ke Thailand Akibat Film dan Rumor di Internet

Turis China Disebut Takut ke Thailand Akibat Film dan Rumor di Internet

Travel Update
Harga Tiket Bus Wisata Surabaya dan Cara Pesannya 

Harga Tiket Bus Wisata Surabaya dan Cara Pesannya 

Travel Tips
Promo Hotel di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Bintang 4 mulai Rp 200.000

Promo Hotel di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Bintang 4 mulai Rp 200.000

Travel Update
Kota Tua di Surabaya Akan Dilengkapi Wisata Susur Sungai dan UMKM

Kota Tua di Surabaya Akan Dilengkapi Wisata Susur Sungai dan UMKM

Travel Update
Lebih dari 2 Juta Turis Asing ke Jepang pada Agustus, Mayoritas dari Korea

Lebih dari 2 Juta Turis Asing ke Jepang pada Agustus, Mayoritas dari Korea

Travel Update
Promo Tiket Pesawat di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, ke Singapura PP Rp 1,3 Juta

Promo Tiket Pesawat di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, ke Singapura PP Rp 1,3 Juta

Travel Update
Cara ke Taman Lapangan Banteng Naik Transjakarta dari Tangerang

Cara ke Taman Lapangan Banteng Naik Transjakarta dari Tangerang

Travel Tips
Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Travel Update
International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Travel Update
BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com