"Kali ini spot penyelaman berada di Turtle Point. Seperti namanya, di sana sering dijumpai beberapa jenis penyu, salah satunya adalah penyu hijau," ujar salah satu tim 100 Hari Keliling Indonesia, Ignatius Dimas Yulianto, di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Dari Turtle Point, tim melanjutkan ke Pulau Sangalaki, yaitu pulau tempat penyu-penyu bertelur. "Malam harinya, pukul 22.30, Ramon mencoba keberuntungan untuk melihat penyu yang sedang bertelur. Gelap gulita kita menyusuri pantai Pulau Sangalaki untuk mencari penyu yang sedang bertelur," kata Dimas.
Masih di seputaran Sangalaki, pada pagi hari, Ramon pun menuju fish supermarket yang menjadi surga di laut Derawan. "Benar surga bawah laut di Kepulauan Derawan, banyak sekali ikan yang kita jumpai, termasuk ikan yang Ramon tunggu-tunggu, yaitu ikan pari manta," Dimas menjelaskan.
"Tidak hanya diving di laut, Ramon juga snorkeling di Kakaban, yaitu sebuah danau yang terbentuk 21.000 tahun lalu. Air danau ini tadinya adalah air laut, tapi setelah terperangkap ribuan tahun lalu, airnya menjadi tawar," tambahnya.
Di sini, lanjut Dimas, Ramon banyak menjumpai jenis ubur-ubur tidak menyengat. Di dunia, ekosistem seperti ini hanya bisa ditemukan di dua tempat, yakni di Kepulauan Micronesia serta di Kakaban, Derawan.
Kisah penyelaman Ramon dapat disaksikan pada episode ke-12 tayangan 100 Hari Keliling Indonesia. Program ditayangkan di Kompas TV pada Rabu (27/11/2013) pukul 20.00 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.