Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menparekraf Optimistis Pariwisata NTT Cepat Berkembang

Kompas.com - 03/12/2013, 14:10 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan penerbangan Garuda Indonesia ke Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur dan ke Bima, Nusa Tenggara Barat, akan dapat memajukan pariwisata daerah tersebut.

"Saya harapkan pelayanan penerbangan Garuda dapat memajukan pariwisata daerah itu. Karena daerah ini salah satu masuk ke dalam program koridor V pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)," kata Mari Pangestu di Labuan Bajo, NTT, Selasa (3/12/2013).

Mari mengatakan maskapai penerbangan Garuda merupakan perusahaan BUMN sudah seharusnya melakukan terobosan dan membuka rute-rute daerah yang memiliki landasan pacu pendek.

"Apa yang dilakukan maskapai Garuda dengan membuka rute-rute daerah yang kondisi bandaranya kecil sangat membantu untuk memajukan potensi daerah tersebut. Karena sektor tersebut akan juga dapat mendatangkan wisatawan yang ingin menikmati panorama eksotis seperti yang ada di NTT ini," ujar Mari yang didampingi Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Menurut Menparekraf, potensi pariwisata di Indonesia cukup beragam, namun karena masih terbatasnya pelayanan dan pendukung pariwisata, sehingga potensi tersebut belum bisa digarap secara maksimal.

"Saya yakin dengan Garuda akan membuka penerbangan ke berbagai daerah di Tanah Air, sudah tentu berharap daerah tersebut semakin cepat perkembangan pariwisatanya," ucap Mari Pangestu.

KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Dia mengatakan sektor pariwisata cukup besar menyumbang devisa kepada negara. Itu pun baru disumbangkan dari daerah-daerah yang masuk tiga besar, yaitu Bali, Jakarta dan Batam.

"Sebenarnya masih banyak potensi pariwisata yang bisa lebih besar mendatangkan wisatawan nusantara dan asing, seperti keindahan di Pulau Komodo dengan habitat purba serta panorama yang masih alami, sehingga besar pula menyumbangkan devisa," katanya.

Sementara itu Emirsyah Satar mengatakan Garuda Indonesia akan terus berupaya membuka penerbangan ke daerah-daerah yang selama ini belum terlayani Garuda.

"Karena itu kami menggunakan pesawat jenis ATR 72-600. Pesawat ini menggunakan teknologi canggih di kelasnya. Selain hemat bahan bakar, pesawat ini juga mampu melayani daerah yang memiliki landasan pacu pendek," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com