Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soto Mengalir sampai Jauh...

Kompas.com - 08/12/2013, 18:46 WIB

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, yang juga Sekretaris Lembaga Adat Banjar, Taufik Arbain, juga menyebutkan, perdagangan ratusan tahun telah menautkan orang Banjar dan orang Dayak. Pertautan itu mengalirkan banyak ragam budaya orang Banjar kepada orang Dayak, termasuk hidangan soto berlontong itu.

”Karena yang melampaui batas wilayah tradisionalnya adalah urang Banjar, cita rasa orang Banjarlah yang tersebar di mana-mana. Apalagi orang Banjar tak hanya menjelajah sungai di pedalaman Kalimantan dengan kapal dagangnya, tetapi juga merantau dan menetap di sejumlah wilayah pedalaman di Kalimantan,” kata Taufik.

Di sejumlah kota di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur memang mudah mendapati permukiman orang Banjar, juga warung-warung soto banjar. Salah satu yang tertua di Palangkaraya adalah warung soto banjar Haji Hasan, yang telah buka sejak 1980, dan kini dikelola cucunya yang bernama Zainuddin (30).

”Kakek saya berasal dari Kuala Kapuas, merantau ke Palangkaraya sejak 1970. Resepnya pun resep soto ala Kuala Kapuas. Kalau ayam dalam soto banjar diimbuhkan dengan dipukah, atau dipatah-patahkan. Dalam sajian soto kami, ayamnya disuwir-suwir. Sepanjang memakai lontong, pastilah disebut soto. Kalau dihidangkan dengan nasi, pastilah disebut sup. Penyebutan itu seragam di seluruh Kalimantan, boleh dicek sendiri,” tantang Zainuddin sambil terkekeh.

Di Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur, warung soto berlontong pun bertebaran. Salah satu yang tersohor adalah RM Amado yang berada di gang sempit bernama Jalan Jamrud. Soto di warung ini malah jelas-jelas disebut soto banjar, dengan sajian soto ”berbumbu” susu kental manis yang mudah ditemukan di sejumlah warung soto banjar di Banjarmasin.

Aroma soto yang harum, yang berasal dari panci besar yang diletakkan di bagian depan warung ini, semerbak memenuhi ruangan di warung. Ayi, yang menyajikan soto di RM Amado, mengaduk-aduk kuah soto, menebarkan aroma aneka rempah. Dari Banjarmasin, soto berlontong mengalir sampai jauh. (C Anto Saptowalyono/Lukas Adi Prasetyo/Defri Werdiono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com