Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natal di Paris, Pestanya Anak-anak!

Kompas.com - 09/12/2013, 18:06 WIB
KOMPAS.com - Setiap menjelang Natal dan akhir tahun, Perancis menjadi cantik dengan dekorasi meriah dan gemerlap. Natal juga perupakan pestanya anak-anak bagi kebanyakan masyarakat Perancis. Anak-anak saya yang memiliki nenek-kakek, tante dan paman yang merayakan Natal, ikut kebagian heboh mendapatkan hadiah. Selagi anak-anak kami kecil, memang permintaan kado dari mereka kepada keluarga suami, selalu dituruti, karena bagi mereka, Natal adalah pestanya anak.

Kami berempat memang tak merayakan Natal, namun sebagai penghormatan kepada tradisi keluarga suami dan juga untuk menyenangkan hati orang tua Kang Dadang alias David, setiap Natal, kedua anak kami kebanjiran kado. Buat yang dewasa, sudah lama tak ada lagi kado. Saya biasanya membuat kue-kue kering ala lebaran dalam toples yang saya hias dan berikan kepada keluarga suami.

Nah, meskipun sudah jampir 14 tahun saya tinggal di Perancis, namun maraknya suasana menjelang Natal di ibu kota, Paris, belum sempat saya rasakan. Tahun ini kebetulan sekali, saya bertugas ke Paris untuk membuat beberapa liputan dan juga melengkapi beberapa informasi untuk buku kedua saya. Jadilah, kesempatan itu saya gunakan juga sebagai kesempatan melihat-melihat seperti apa sih suasana natal dan menjelang akhir tahun di Paris?

Ada dua tujuan yang saya ingin datangi, yaitu Pasar Natal di Champs Elysées dan dekorasi Natal yang selalu ditunggu oleh orang Perancis khususnya anak-anak di dua mal terkemuka di Paris, Galeries Lafayette dan Printemps.

DINI KUSMANA MASSABUAU Salah satu stan kios di Pasar Natal Champs Elysees, Paris.
Dua kali saya mendatangi Pasar Natal di kawasan Champs Elysées yang boleh dibilang sebagai ikon jalan terkenal dengan butik-butik merek terkenal, salah satunya yaitu Louis Vitton. Pertama kali saya datangi, di hari biasa, itupun sudah padat sekali.

Dan yang membuat saya kurang bisa menikmati adalah di mana banyaknya para Rumania yang mengganggu pengunjung dengan paksaan meminta uang atau pura-pura meminta tanda tangan untuk kebaikan dan berakhir dengan paksaan agresif meminta uang.

Sempat malah seorang turis mewanti-wanti saya, karena melihat saya keasyikan mengambil gambar dan tas saya takutnya jadi sasaran para pencopet. Tapi sebisa mungkin saya mencoba menikmati keramaian Pasar Natal itu.

Pasar Natal di Champs Elysées adalah dari mulai bundaran Champs Elysées hingga ke Place de la Concorde. Sekitar 180 châlets (rumah kayu khas pegunungan) berjejer sepanjang jalan itu, memberikan kesempatan kepada parisiens (penduduk Paris) dan para turis di musim dingin untuk bersama menikmati keramaian menjelang Natal dan akhir tahun.

Tadinya saya pikir, Pasar Natal di daerah ini ada karena memang pemerintah setempat yang membuatnya. Tapi ternyata, keberadaan Pasar Natal di Champs Elysées ini, berawal dari ide Marcel Campion, pria yang kini berusia 73 tahun, yang juga merupakan pengusaha dari pekan raya permainan atraksi.

DINI KUSMANA MASSABUAU Pohon Natal yang dekorasinya bertema 'il etait une fois' di Galeries Lafayette, Paris.
Dia jugalah yang mengorganisasikan setiap tahun Pasar Natal diadakan di Champs Elysées ini dan masih ada lainnya yaitu, pemilik kincir ria, raksasa, di Place de la Concorde. Karena itu, dari Pasar Natal, sebuah kincir raksasa dengan gemerlap lampunya, akan terlihat, menarik pengunjung untuk mencoba adu keberanian berada di ketinggian sambil diputar...

Setiap tahunnya, Pasar Natal di sini memiliki tema. Tahun 2013 ini, sebuah taman es, yang memungkinkan pengunjungnya untuk ber-ice skating, dengan dekorasi meriah dan berwarna.

Layaknya Pasar Natal lainnya, kios-kios yang bertentuk châlet tersebut, merupakan tempat para penjual menawarkan produknya. Kebanyakan memang hasil kerajinan tangan, dan namanya buatan tangan di sini harganya bisa menjadi tiga kali lipat dibandingkan keluaran pabrik.

Tapi hati-hati, karena banyak memang para penjual yang menuliskan produk kerajinan tangan, atau asli dari daerah mana, kenyataannya berbeda. Makanan yang ditulis segar misalnya dari suatu daerah, rupanya asalnya makanan beku yang mereka beli secara grosiran!

Kebanyakan pemalsuan memang lebih kepada makanan dan minuman, selebihnya untuk kerajinan seperti, syal, topi, dekorasi rumah, masih bisalah dipercaya. Kuncinya, pintar-pintarnya kita meneliti dan jangan segan-segan menanyakan secara rinci kepada penjual tentang kebenarannya.

Bermacam-macam produk sangat menarik pun ditawarkan. Untuk tahun ini yang menjadi bintangnya adalah dekorasi Natal berbentuk matryoshka (boneka kayu Rusia). Saya sempat bingung, kok bukannya dekorasi khas Perancis ya? Rupanya setelah cari tahu, Perancis saat itu turis terbesar yang datang adalah dari Rusia, dan mereka terkenal berkantung tebal dan royal dalam mengeluarkan uang, oalahhhh... pantesan.

DINI KUSMANA MASSABUAU Kerajinan tangan Rusia di Paris.
Esok hari, tepatnya Sabtu pagi saya menuju ke pusat perbelanjaan terkenal di Paris yaitu Galeries Lafayette dan Printemps. Saya harus datang pagi-pagi kalau tidak mau berdesakan dengan pengunjung lainnya.

Pukul 10.30 saya sudah sampai di mal pertama yaitu Galeries Lafeyette. Wahhhhhh, padahal boleh dibilang di hari biasa, jam segini, mal biasanya masih sepi, orang-orang masih asyik menikmati sarapan pagi. Tapi, saat itu, saya serasa lagi di hari sale alias diskon! Ramainya manusia bukan main! Terasa sekali, banyak pengunjung yang merasa menjadi tak nyaman, karena mau berbelanja jadi pusing kepala melihat banyaknya manusia...

Semakin saya ke tengah, semakin jumlah pengunjung padat. Hemmm, langsung saya bisa tebak, pasti di sekitar daerah itu ada dekorasi yang bikin orang ingin melihatnya terutama anak-anak.
Tepat sekali! sebuah pohon Natal dengan dekorasi indah, lucu, heboh, menarik, menggemaskan...

Apa lagi ya? Intinya buat saya adalah keren, menjadi pusat perhatian pengunjung mal tersebut. Pohon Natal yang satu ini memang beda, karena dekorasinya bergerak dan berputar bahkan mengeluarkan suara...

Tapi yang saya incar sebenarnya adalah yang paling ditunggu oleh anak-anak. Yaitu hiasan dari etalase kaca pertokoan ini yang penuh dengan dekorasi yang setiap tahun temanya selalu dinantikan.

Ahhh, akhirnya ketika saya berhasil keluar dari pertokoan itu dengan lumayan kedesak sama pengunjung lainnya, barulah terlihat di luar banyak sekali terdapat anak-anak. Mereka berjejer, menunggu giliran agar bisa menikmati setiap etalase kaca berdekor cerita.

DINI KUSMANA MASSABUAU Anak-anak asyik mengikuti jalannya cerita yang ditawarkan oleh toko-toko di Paris dengan dekorasi Natal.
Lucu memang melihat tingkah anak-anak yang rata-rata berusia antara 2 sampai 5 tahun, keasyikan dengan pertunjukan panggung kilat dari tokoh cerita. Tema tahun ini adalah, ‘il était une fois Noël’ alias once upon a time atau dalam bahasa Indonesia mungkin tepatnya "Pada suatu ketika... Di mana, boneka Lylli dan beruang kecil Martin, mendapatkan undangan misterius".

Dari beberapa kaca etalase kita bisa mengikuti jalan cerita keduanya, apa saja yang mereka temukan selama perjalanan menuju tempat undangan tersebut.

Jika orang dewasa saja seperti saya dibuat tersenyum-senyum melihatnya bisa dibayangkan bagaimana dengan anak-anak. Terbayang, jika anak bungsu saya si kecil Bazile ada saat itu, pasti mulut mungilnya sudah rame berceloteh, mengomentari apa yang dilihatnya.

Bagusnya mereka masih kecil sudah belajar antre untuk melihat dekorasi bercerita itu. Di setiap depan etalase kaca, dipasang panggung kecil dimana anak-anak yang melihat bisa naik dan menikmati dekorasi Natal tersebut dari dekat. Dengan tertibnya diajari oleh para orang tua mereka, anak-anak menunggu gilirannya dengan sabar.

DINI KUSMANA MASSABUAU Dekorasi Natal di etalase pertokoan Printemps di Paris, Perancis.
Dari, Galeries Lafayette, saya menuju Printemps. Hampir sama memang, sistemnya, dekorasi berupa mainan yang bergerak, berdansa dengan warna warni memikat. Namun, para boneka lucu itu, kebanyakan memang disponsori oleh merek terkenal, baju mereka atau salah satu dekorasinya tercantum nama dari merek sponsor tersebut. Hal itu membuat saya secara pribadi menjadi berkurang nilainya.

Pesta yang diadakan kota atau pertokoan menjelang akhir tahun memang kebanyakan lebih ke arah komersial. Namun bagi saya, selalu terselip setidaknya sisi uniknya, di mana setiap tahun kota-kota di Perancis menjadi cantik, seperti didandani dalam rangka menyambut pergantian tahun. Gemerlap setahun sekali dengan kilauan cahaya kadang membuat masyarakat dan turis yang datang pun jadi terbawa suasana... (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com