Menurut Juma’i, selama 16 tahun usahanya merintis sebagai perajin patung batu bersama dengan perajin lainnya di Kecamatan Trowulan, boleh dibilang sudah ”habis-habisan”. Namun, apa daya kesalahan strategi pemasaran dan promosi selama ini menyebabkan usaha mereka seperti mubazir.
Meskipun bisa menafkahi keluarga, ia dan sejumlah perajin lainnya sulit untuk menyebut para perajin patung batu di Trowulan telah sukses secara ekonomi. Dibandingkan dengan perajin patung batu asal Bali, menurut dia, sebagian tinggal menerima kiriman dari para perajin patung batu Trowulan.
”Di sana (Bali), sebagian perajin, yang pedagang, tinggal menampung saja di antaranya kiriman kami, dan lantas menjajakannya ke kolektor atau konsumen internasional dengan harga yang sudah naik berlipat-lipat. Bahkan puluhan kali lipat dengan keuntungan luar biasa,” ujar Juma’i belum lama ini.
Namun, begitulah. ”Apa yang kurang dari kerajinan patung batu dari Trowulan ini dibandingkan pematung dari Bali? Lokasi kerajinannya tepat berada di jalan raya utama antarprovinsi Surabaya-Solo. Pesaingnya juga relatif langka. Nama besar Majapahit dan Trowulan tentu sudah tak perlu dijelaskan lagi,” tambahnya.
Meskipun Trowulan juga punya potensi, bayang-bayang Bali tetap seperti menghantui perajin asal Trowulan. Buktinya, nama Bali lebih mendunia ketimbang nama Trowulan.
Menurut Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Mojokerto Sutrisno, usaha mengejar mimpi seperti kemajuan perajin di Bali sebenarnya sudah super-ekstra dan penuh perjuangan dilakukan.
Salah sasaran
Usaha besar-besaran itu sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto terdahulu (era Bupati Ahmady) hingga sekarang ini. Namun, upaya besar itu seolah seperti sia-sia. Sebab, yang dilakukan Pemkab Mojokerto ternyata salah sasaran. Yang mereka bangun untuk promosi adalah Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST) di Desa Wates Umpak, Trowulan, bukan kerajinan patung batu Trowulan.
Tidak heran jika sekarang ini setiap kali melintas proyek bekas lokasi wisata PPST tersebut, orang akan berkata, ”Di sinilah letak kesalahannya.”
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.