Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Budaya di Tebing Terjal Kyoto

Kompas.com - 19/12/2013, 15:41 WIB
KYOTO disebut pula sebagai Prefektur (setingkat provinsi) 2000 Kuil. Harta budaya itu selalu terjaga. Salah satu di antaranya adalah Kuil Kiyomizu di Higashiyama-ku, kawasan lereng bukit sebelah timur Kyoto. Kuil yang kini berusia sekitar 14 abad itu, selain sarat sensasi juga berdaya tarik tinggi sehingga selalu padat dikunjungi wisatawan dari berbagai pelosok dunia.

Kunjungan ke Kuil Kiyomizu pada petang itu adalah rangkaian pelancongan tim media Garuda Indonesia, termasuk Kompas, ke sejumlah obyek wisata di Sakai, Kobe, Kyoto, dan Osaka (Jepang), 8-12 November lalu.

Selain kalangan media, pelancongan yang terselenggara atas kerja sama dengan Badan Pariwisata Jepang juga melibatkan perwakilan perusahaan jasa pariwisata nasional, Bambang Mirawan (Astrindo) dan Felicia Tanjaya (Wita Tour). Tur itu menjadi lebih semarak karena bersama dua artis, Ben Joshua dan Wenda Tan.

Dalam panduan serius Kiyotaka Kondo, pelancongan yang dipimpin Luqmanul Hakim dan Tjahyadi (keduanya dari Garuda Indonesia) mengunjungi belasan obyek wisata. Setidaknya ada empat yang berdaya tarik tinggi. Selain Kuil Kiyomizu, tiga lainnya adalah Museum Istana Osaka, Studio Universal Jepang, dan Jembatan Akashi Kaikyo.

Bagi sebagian anggota tim, terutama mereka yang kini berusia di atas kepala lima, pelancongan dengan jadwal ketat dan padat terasa menguras energi. Ketika kami hendak menyambangi kawasan Kuil Kiyomizu pada petang hari ketiga, sejumlah pelancong ”usia lanjut” sempat melontarkan niat untuk batal bergabung hingga puncak Kiyomizu.

Kondo menantang. ”Kuil Kiyomizu sangat unik. Jangan mengaku pernah melancong ke Kyoto jika belum sempat mengunjungi Kuil Kiyomizu,” kata pemandu itu, memotivasi anggota tim ”berusia lanjut”.

Tantangan itu seperti energi baru. Semuanya langsung bergabung, menapaki jalan agak menanjak hingga kawasan kuil. Benar saja, Kuil Kiyomizu memang unik dan sangat memesona!

Di bagian teras kuil bertengger sekitar bibir tebing terjal berkedalamam sekitar 50 meter. Area teras kayu itu secara khusus memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menikmati kemegahan kota Kyoto.

Kuil yang menjadi warisan budaya dunia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), daya tariknya terasa sejak dari tempat parkir bus. Jaringan yang dilalui hanya bagi pejalan kaki dan selalu dipadati pengunjung. Sepanjang tepi jalan dipadati pertokoan suvenir, toko makanan ringan, dan restoran.

Menurut Kondo, Kuil Kiyomizu adalah rumah ibadah Buddha sekte Hosso, satu dari empat sekte Buddha di Jepang. Kuil itu berdiri tahun 789 dan baru dipugar 844 tahun kemudian. Keberadaannya konon menginspirasi bentuk bangunan kuil-kuil susulan di Kyoto, bahkan di Jepang.

Bangunan kuil, termasuk teras, dirakit tanpa sepotong paku atau besi pengikat lainnya. Khusus bagian teras ditopang 139 tiang balok kayu, masing masing setinggi lebih kurang 25 meter.

Di dalam kompleks ada pasangan ”batu cinta”. Keberadaan batu itu diyakini sebagai peramal percintaan remaja. Anak remaja yang sedang jatuh cinta bisa mengujinya dengan berjalan dalam posisi mata tertutup sejauh 100 meter ke arah pasangan batu itu. Apakah pertanda baik atau sebaliknya ditentukan berhasil-tidaknya pasangan itu menggapai pasangan ”batu cinta”.

Sebenarnya kata Kiyomizu sebagai nama kuil berasal dari nama sumber air di kaki tebing kompleks kuil. Kiyomizu berarti air jernih atau murni, bahkan dianggap suci atau sakral. Hampir setiap hari selalu terjadi antrean panjang pengunjung yang akan membasuh muka atau meminum Kiyomizu.

”Kita akan meninggalkan penyesalan panjang bila batal mengunjungi kuil ini,” kata Luqmanul Hakim, ketika menikmati kemolekan Kyoto dari teras Kuil Kiyomizu.

Istana Osaka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com