Bukan hanya perkembangan usaha roti ini yang dalam waktu singkat menjadi terkenal di kawasan Asia dengan banyaknya toko yang didirikan di Taipe, melainkan perusahaan ini juga bisa menjadi daya tarik wisata dari berbagai bangsa, terutama China dan Jepang serta negara lain di Asia.
Di perusahaan roti ini menawarkan wisata fun yang sangat memberi kesegaran jiwa. Ujudnya, wisatawan yang hadir (biasanya rombongan) dilatih singkat membuat roti dengan adonan yang sudah disediakan. Pengunjung dalam bimbingan seorang koki tinggal mencampur variasi adonan itu dan meletakkan di atas cetakan. Pencampuran adonan ini yang menentukan enak atau tidaknya roti buatan wisatawan.
Uji rasa itu makin menyenangkan saat koki meminta kepada wisatawan untuk memberi nomor dari masing-masing wisatawan pembuat roti untuk memberi nomor di alat cetak sebagai tanda siapa pembuatnya. Setelah dimasak oleh koki, roti buatan masing-masing wisatawan dikemas dalam kotak bergambar yang sangat rapi, dan kemudian dibagi-bagikan sesuai nomor kotak cetakan yang menunjuk itulah karya mereka. Mereka lantas saling bertukar rasa, roti siapa yang paling enak.
Kemasan wisata perusahaan roti ini dirintis pada tahun 1995. Sebelum berdemo membuat roti, pengunjung diajak masuk ke lorong dengan tangga berjalan yang sengaja dibuat gelap. Jika dicermati, lorong ini berbentuk buah nanas. Di samping selalu berbau aroma khas roti nanas, di dinding lorong ini wisatawan bisa menyaksikan gambar berjalan tentang keunggulan wisata Taiwan.
Selanjutnya, pengunjung dibawa ke tangga yang berjalan datar dan gelap. Dalam perjalanan ini, wisatawan diajak ke alam pertanian nanas di Taiwan. Lewat gambar dan video yang terefleksi di dinding, wisatawan bisa melihat bagaimana petani mengolah pohon nanas, berapa luas tanaman nanas, dan tentang kualitas buah nanas. Seolah-olah suasana ini membawa wisatawan dalam pemikiran bahwa sebuah produk makanan memiliki lingkaran ekologi dan sosial.
”Semua bahan roti itu dibuat dari tanaman organik yang menyehatkan,” kata Salim, pemandu wisata, warga negara Indonesia yang sudah 20 tahun tinggal di Taiwan.
KUD
Paket kuliner tampaknya sedang dibangun Taiwan untuk menghidupkan dunia pariwisata. Bukan hanya perusahaan roti itu. Jauh dari kota Taipe (ibu kota Taiwan), di wilayah Yilan, ada kumpulan petani yang tergabung dalam usaha bernama Loton. Kalau di Indonesia barangkali bisa dibilang koperasi unit desa (KUD). Bedanya, kumpulan petani Yilan (yang merupakan wilayah pertanian dengan semuanya menganut pola organik) menangani produk petani dari hulu sampai hilir.
Petani tidak hanya dibimbing untuk mengelola lahan, tetapi juga dibimbing bagaimana membuat hasil pertanian yang berkualitas. Ini dipadu dengan produk peternakan, terutama bebek, yang memanfaatkan limbah pertanian. Kemudian hasil pertanian mereka, yang terdiri dari kedelai hitam, kacang tanah, dan jeruk, dibuat berbagai macam produk makanan yang dijajakan di sebuah showroom besar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.