Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2013, 08:08 WIB
EditorI Made Asdhiana

Seluruh kekacauan itu digenapi oleh alih fungsi hutan besar-besaran, hasil utak-atik dan corat-coret di peta yang nyatanya juga menguapkan kemandirian pangan orang asli Papua. Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Keerom adalah satu contoh alih konversi hutan yang menghilangkan dusun sagu dan hutan perburuan masyarakat adat.

Pada tahun 2007, di Arso telah terdapat sekitar 1.500 hektar kebun sawit PT Perkebunan Negara (PTPN) II yang terbengkalai karena telah melewati masa produktif. Tanpa pernah mencari solusi atas lahan sawit mangkrak itu, pada 2008 pemerintah justru menerbitkan izin pembukaan 26.300 hektar hutan di Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom untuk dijadikan kebun sawit.

Dari 26.300 hektar hutan yang dijatahkan pemerintah, 18.338 hektar di antaranya telah dikuasai Rajawali Group melalui anak perusahaannya, PT Tandan Sawita Papua. Awal Desember lalu, Yuliana Langwuyo mengajak kami mengunjungi bekas hutan yang telah bersalin wajah menjadi kebun sawit muda itu.

”Perkebunan kelapa sawit PTPN II dibuka pada 1983. Orang Arso adalah masyarakat adat berburu dan meramu, yang selama 30 tahun gagal beralih menjadi pekerja kebun sawit. Masyarakat adat di Arso Timur juga pemburu dan peramu, persis orang Arso. Ketika hutan lumbung pangannya hilang, orang Arso Timur pun mengandalkan beras untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Dulu orang Arso Timur pemilik hutan yang kaya pangan itu. Sekarang mereka hanya menjadi buruh kebun sawit,” kata Langwuyo yang juga staf Sekretariat Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Fransiskan Papua itu.

Kondisi itu serupa dengan situasi masyarakat adat Malind-Anim di Merauke, yang hutannya sedang disulap menjadi kawasan Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE). Lewat MIFEE, lagi-lagi hutan Papua bakal disulap menjadi lahan penanaman padi, tebu, dan kelapa sawit. Hanya di beberapa kampung kecil, seperti di Wendu, kurang lebih satu jam perjalanan dari Merauke, dusun sagu masih bertahan.

Di Distrik Okaba yang termasuk cetak biru MIFEE, warga mencoba menahan laju MIFEE dengan menggelar pesta dan lomba membakar sagu. Berbagai sep sagu muncul dengan aneka cita rasa sagu bakar. Mulai dari wanggilamo, berupa sagu bakar berisi daging bercampur parutan kelapa, sampai dengan kumabo yang berupa sagu bakar dari adonan parutan kelapa muda serta pisang.

Sekretaris Dewan Adat Wilayah V Ha Anim John Wob mengatakan, percampuran sagu, kelapa, dan daging melambangkan relasi dan persatuan integral antarmarga. Sagu atau Mahuze, kelapa atau Gebze, dan daging babi atau Basik-Basik yang merupakan bagian dari totem marga komunitas Malind Anim menjadi satu keutuhan yang menjadi jaminan bagi kelestarian kehidupan.

”Ketika seorang Malind makan sagu bakar atau sep sagu, sebenarnya ia tidak hanya sedang memenuhi kebutuhan fisik semata, tetapi sekaligus menyatukan diri dengan totemnya. Saat menyantapnya, ia merayakan Mahuze, Gebze, dan Basik-Basik. Yang jasmani dan rohani dipenuhi sekaligus,” kata John Wob. Tak ada yang tahu, sampai kapan Wob dan manusia Malind Anim lainnya bisa merayakan totem-totem mereka…. (Aryo Wisanggeni, Budi Suwarna, Wisnu Widiantoro)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Jalan Jalan
5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

Travel Tips
Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Travel Update
Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Travel Tips
7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

Hotel Story
Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Jalan Jalan
Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Travel Tips
Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Jalan Jalan
Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Travel Update
Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Travel Update
Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Travel Update
5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

Travel Update
Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Travel Update
10 Tempat Wisata Cilegon yang Hits, Cocok buat Liburan

10 Tempat Wisata Cilegon yang Hits, Cocok buat Liburan

Jalan Jalan
Asyiknya Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023

Asyiknya Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+