Kalau dahulu batubara dieksplorasi Pemerintah Hindia Belanda untuk diekspor, kini di tangan salah satu warga lokal, batubara menjadi ukiran yang dijadikan sebagai buah tangan.
Perajinnya adalah Esmanto, warga asal Tangsi Baru, Kelurahan Tanah Lapang, Sawahlunto. Sejak 10 tahun, Esmanto mengkreasikan bongkahan batubara. Mulai dari ukiran sederhana seperti asbak dan papan nama, hingga yang detil seperti bentuk naga, replika kendaraan sampai hingga replika Lubang Mbah Soero. Ukiran batubara buatannya, disulap menjadi warna hitam berkilat. Sangat cantik sebagai hiasan.
Namun jangan salah sangka, walaupun terdapat beberapa ukiran telah jadi terpampang di toko, seringkali ukiran tersebut telah ada pemiliknya. Makanya jika tertarik membeli karya Esmanto, ada baiknya memesan terlebih dahulu. Minimal satu hari sebelumnya.
Pelanggan karya Esmanto mulai dari orang lokal hingga turis asing. Ia mengatakan, kebanyakan turis asing menyukai ukiran yang bersifat detil, misalnya bentuk naga. Sedangkan orang lokal banyak yang memesan papan nama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.