Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita Sumbar Khawatir Padang Ditinggalkan Wisatawan

Kompas.com - 30/12/2013, 11:55 WIB
PADANG, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Barat mengkhawatirkan Kota Padang ditinggalkan wisatawan jika lambat berbenah terutama soal pelayanan di kawasan obyek wisata dan pusat perbelanjaan.

"Padang kalau tidak hati-hati bisa saja ditinggalkan wisatawan, karena faktor ketidaknyamanan di pusat perbelanjaan maupun di sejumlah obyek wisata," kata Ketua DPD Asita Sumbar, Ian Hanafia ketika dikonfirmasi di Padang, Minggu (29/12/2013).

Menurut Ian, jika hal itu terjadi tentu dampaknya terhadap perekonomian masyarakat setempat yang bergantung pada sektor pariwisata. Kekhawatiran itu harus disikapi dengan langkah sinergi antara pemerintah daerah dengan komponen masyarakat bagaimana membuat sesuatu yang memikat wisatawan agar lebih lama menginap di Padang.

Terkait kondisi pusat perbelanjaan seperti di kawasan Imam Bonjol yang sudah tak nyaman lagi tamu luar ke sana, karena ada pasar darurat yang belum dibongkar sampai sekarang.

Padahal, beberapa tahun lalu bus-bus pariwisata berjejer di sana membawa tamu berbelanja. Namun sekarang kondisinya sangat memprihatinkan.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Suasana senja di Pantai Padang, Padang, Sumatera Barat, Jumat (17/2/2012).
"Kini tamu inginnya lama di Bukittinggi. Di Padang hanya transit semalam saja menjelang mereka bertolak ke Jakarta. Untuk jalan-jalan ke obyek wisata di malam hari di Padang dibatasi, misalnya ke pantai Padang, karena menjamurnya tenda-tenda ceper," ujarnya.

Jadi biro travel tak banyak bicara, maka strateginya tak memberi ruang kepada tamu untuk melihat langsung hal-hal yang dapat berdampak negatif tersebut.

"Jika lama-lama biro perjalanan menutup akses tamu ke titik-titik obyek wisata dan pusat berbelanjaan yang bisa mendatangkan pandangan negatif ke pariwisata, jelas dampak ekonomi masyarakat kurang berjalan," kata Ian.

Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan pemahaman dan sebagai garda terdepan dalam pengembangan pariwisata untuk ikut meringankan beban pemerintah daerah.

Apabila masyarakat menerima dengan baik setiap tamu yang datang, maka biro-biro perjalanan bisa selalu membawa tamu ke obyek wisata yang ada, misalnya ke pantai Padang dan pantai Air Manis.

Menyinggung paket-paket wisata menyambut tahun baru untuk para tamu ke Sumbar, Ian menyampaikan, masing-masing sudah punya kreatifitas sebagai daya tarik bagi wisatawan. Jauh-jauh hari paket wisata sudah dijual.

Paket-paket wisata khusus untuk tahun baru cukup bagus pasarnya. Untuk tahun ini travel agent dihadapkan kesulitan mendapatkan penginapan di Kota Bukittinggi.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu (8/6/2011). Jam peninggalan zaman kolonial Belanda ini merupakan salah satu daya tarik wisata di Kota Bukittinggi.
"Kita sudah sama tahu, pada libur pergantian tahun ini hotel-hotel di Bukittinggi dipenuhi tamu. Maka strategi dilakukan pada 30-31 (Desember) tamu dibawa ke Padang. Selama dua hari itu, mereka dibawa ke Painan dan Danau Kembar di Solok," ujarnya.

Jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar pada libur tahun baru ini, lanjut Ian, meningkat dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.

"Asita memang tak melakukan pendataan secara konkret, tapi hasil monitor ke rekan-rekan travel egent yang ada, mereka kesulitan untuk mendapatkan bus membawa tamu mengelilingi obyek wisata di Sumbar," kata Ian Hanafia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com