Bertanya pada penduduk sekitar, pun dengan sopir yang mendampingi selama di Palu, ternyata kuliner khas kota tepi pantai ini adalah kaledo. Kaledo atau yang digadang-gadang sebagai singkatan dari "kaki lembu donggala".
Kaledo bisa dibilang adalah sup kaki sapi. Tulang-tulang kaki sapi dimasak hingga empuk ditambah berbagai bumbu. Semisal asam jawa, cabe rawit dan garam. Kuahnya yang bening namun bumbu pada kuah sangat kuat.
Beberapa warung kaledo telah ternama di Palu, salah satunya Kaledo Stereo yang berada di Jalan Diponegoro No.40. Salah satu pegawai Kaledo Stereo, Arni, mengatakan cara memakan kaledo yang unik makanya menamakan rumah makan ini dengan 'stereo'.
"Ada stereo ada mono. Karena makannya harus pakai dua tangan dipegang di tulang makanya namanya stereo bukan mono," kata Arni.
Ya, cara menyantap kaledo ini memang unik. Potongan daging kaki sapi disajikan beserta tulang-tulangnya. Makanya memakannya harus memegang tulang untuk kemudian dicuili daging-daging yang menempel di tulang.
Jika beruntung, Anda bisa mendapatkan bagian sum-sum. Nah, cara memakan sum-sum lebih unik lagi. Anda akan diberikan sedotan untuk menyeruput daging sum-sum yang ada di dalam tulang. Sruup... sruup... nikmat sekali.
Namun jika tak mau berepot-repot menyantap kaledo dari tulangnya, rumah makan juga menyediakan daging kaledo yang telah dipotong-potong. Menurut Arni, biasanya daging kaledo potong disajikan untuk anak-anak.
Rumah makan kaledo Stereo buka mulai jam 09.00 sampai 22.00. Harga yang ditawarkan untuk satu porsi kaledo adalah Rp 50.000. Sedangkan untuk daging kaledo potong seharga Rp 25.000. Kaledo sungguh nikmat...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.