Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifa Keramat Ini Terbuat dari Kulit Manusia

Kompas.com - 12/01/2014, 10:13 WIB
KOMPAS.com - Papua begitu magis, menyimpan misteri tersendiri. Wisatawan yang bertandang seakan diberi kesempatan untuk menyingkapnya.

Sebuah gambaran yang tepat untuk mendiskripsikan Desa Yobeh yang berlokasi di salah satu dari 22 pulau yang tersebar di Danau Sentani, Jayapura, Papua. Memang, di danau terbesar di Papua ini, ada 24 kampung adat dengan tradisi masing-masing yang unik.

Desa Yobeh menyimpan kisah penuh misteri. Salah satunya adalah tifa keramat berusia lebih dari 200 tahun. Tifa ini disimpan dan dipelihara oleh keluarga Felle secara turun temurun.

Tifa atau gendang khas Papua keramat ini terbuat dari kulit manusia bagian dada. Sebenarnya, tifa ini sepasang yaitu tifa laki-laki dan tifa perempuan. Namun kini tifa perempuan berada di Museum Leiden Belanda.

Konon, tifa ini berbunyi sebagai penanda ada warga yang akan meninggal dunia. Anehnya, tifa berbunyi sendiri. Semakin aneh karena bila tifa di Yobeh berbunyi, masa tifa pasangannya di Belanda ikut berbunyi bersamaan.

Pengunjung yang mampir ke Desa Abar bisa langsung melihat tifa keramat ini. Mampir saja ke rumah keluarga Felle. Tentu perlu izin terlebih dahulu dan bertindak sopan.

Jangan kaget bila menemukan dua tifa. Sebab, tifa perempuan sengaja dibuat replikanya agar tetap sepasang. Tifa digantung di langit-langit rumah. Berwarna hitam pekat dimakan usia. Seakan gambaran tepat tradisi tua Papua nan magis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com