Menurut salah satu tim 100 HKI, Ignatius Dimas Yuliyanto, nama Mandar yang menjadi nama salah satu daerah di sana, diambil dari nama sungai. "Ridwan menjemput Ramon untuk melihat warga Mandar yang sedang mengambil air di sungai. Air dari sungai ini lah yang dikonsumsi, karena orang Mandar tidak suka air yang berkaporit seperti dari PAM," ujar Dimas.
Air dari sungai ditempatkan dalam jeriken-jeriken kecil lalu diikat jadi satu dan dihanyutkan ke arah rumah atau muara. "Dari pagi para pendulang air sudah bekerja di sungai ini. Dari anak-anak muda, tua, pria dan wanita semuanya mendulang air di Sungai Mandar," katanya.
Beberapa warga ada yang mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari. Tetapi ada pula yang mengambil untuk dijual kembali dengan harga yang sangat murah, sekitar Rp 500 per drumnya.
Perjalanan Ramon dan tim Kompas TV di Sungai Mandar ditayangkan pada episode ke-15 100 HKI. Selain menyajikan panorama dan keindahan nusantara, tayangan pun akan mengulas sisi lain problematika transportasi, sosial dan budaya yang terjadi di tanah air. Beberapa cerita perjalanan tim pernah dimuat di Kompas.com rubrik Travel. Sedangkan di Kompas TV, 100 HKI ditayangkan setiap Rabu jam 20.00 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.