Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Masih Menjadi Destinasi Wisata Unggulan

Kompas.com - 17/01/2014, 11:47 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Istidjab Danunagoro, mengatakan DIY sampai kini masih menjadi destinasi wisata unggulan, khususnya bagi wisatawan keluarga.

"Itu terbukti selama liburan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 kunjungan wisatawan ke DIY meningkat tajam. Bahkan okupansi hotel di Yogyakarta rata-rata mencapai 90 persen, sehingga membuat para pengelola hotel merasa lega," katanya di Yogyakarta, Kamis (16/1/2014).

Menurut Istidjab, pengalaman tahun-tahun sebelumnya setiap liburan Natal dan Tahun Baru maupun liburan panjang akhir pekan, beberapa obyek wisata di daerah ini selalu dipenuhi kunjungan wisatawan. "Hal itu membuktikan DIY memang masih menjadi destinasi unggulan khususnya untuk wisatawan nusantara," katanya.

Beberapa obyek wisata unggulan yang selalu dipadati wisatawan tiap liburan di antaranya kawasan Malioboro, Taman Pintar, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kotagede, pantai selatan Gunung Kidul, Bantul dan Kulon Progo, serta beberapa desa wisata.

Selain itu, obyek wisata petualangan Goa Pindul, Brubuh, dan Gua Kalisuci di Kabupaten Gunung Kidul, desa wisata petualangan Kalibiru di Kulon Progo, dan kawasan Imogiri termasuk obyek wisata di luar Malioboro yang ramai dikunjungi wisatawan.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Gelaran pawai budaya Festival Kuno lan Kini Sari Melati menyemarakkan suasana di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (19/1/2013). Festival yang dipusatkan di Benteng Vredeburg tersebut turut dimeriahkan dengan acara temu sapa bersama anggota keluarga Keraton Yogyakarta dan sajian berbagai permainan tradisional.
"Yogyakarta tetap masih favorit bagi wisatawan, karena Yogyakarta memiliki keunikan dibanding kota lain di Indonesia. Yang perlu dipersiapkan ke depan tentu fasilitas transportasi yang nyaman," katanya.

"Kalau masa libur, jalan-jalan di Kota Yogyakarta mulai macet oleh banyaknya kendaraan. Ini perlu solusi yang cerdas ke depannya. Namun, secara umum pariwisata DIY masih memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan," tambah Istidjab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com