Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan-jalan ke Kampung Kemasan, Yuk!

Kompas.com - 23/01/2014, 09:36 WIB

Palsu, karena sebenarnya di baliknya tidak ada lubang jendela. Hanya ada dinding bata, dengan tempelan daun jendela di luarnya.

Mengapa demikian? Rupanya untuk mengelabui pencuri. Hmmm, bisa dibayangkan bagaimana dongkolnya si pencuri yang sudah berusaha keras mencongkel daun jendela di lantai dua, tapi kemudian hanya menemukan tembok tebal di baliknya....

Oemar Zaenuddin, budayawan Gresik yang juga keturunan Djaenoedin bin Haji Oemar, mengisahkan, awal mulanya di kampung itu tinggal seorang perajin emas bernama Bak Liong. Kemahirannya terkenal di seantero Gresik, bahkan membuat nama kampung berubah menjadi Kemasan.

Namun, sepeninggal Bak Liong, kampung itu tak terurus. Haji Oemar, pemilik usaha penyamakan kulit, membeli rumah di kawasan itu sekitar tahun 1855. Berikutnya, ia membangun beberapa rumah di gang sepanjang 200 meter itu. Anak-anaknya pun tinggal di rumah-rumah tersebut.

Usaha kulit yang mengalami masa keemasan pada 1896-1916 tersebut terkenal hingga ke kota-kota besar di Pulau Jawa. Bahkan, dari kertas tanda pembayaran yang ditunjukkan Oemar Zaenuddin kepada kami, pelanggannya ada juga pemilik toko di kawasan Pasar Baru, Jakarta.

”Selain usaha kulit, Haji Oemar juga punya usaha sarang burung walet,” kata Zaenuddin yang akrab disapa Cak Nud ini.

Lantai dua setiap rumah yang ada di gang Kampung Kemasan itu disediakan untuk burung walet agar mampir dan membuat sarang dari air liur mereka. Harga sarang burung walet di pasaran sangat mahal. Pantas saja sampai disediakan jendela palsu untuk mengelabui pencuri.

Perihal Kampung Kemasan yang dijadikan tujuan wisata, Cak Nud mengaku senang. Dengan semakin banyak wisatawan yang datang, maka kesadaran untuk menjaga Kampung Kemasan semakin tinggi. Nilai-nilai sejarahnya juga makin terungkap. Begitu pula masa kejayaan Gresik, bisa semakin tersingkap.

Sudah pernahkah ke Gresik? Jika suatu saat Anda ke Kota Gresik, mampir saja ke Kampung Kemasan. Siapkan kamera dan waktu yang cukup. Juga, siapkan diri untuk mengagumi rumah- rumah lama di situ.

Jalan-jalan, yuk! (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com