Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawal Malam di Angkringan

Kompas.com - 27/01/2014, 08:15 WIB

Adapun warung angkringan di salah satu sisi Jalan Raya Pesanggarahan, Jakarta, relatif berbeda dengan yang dijaga Nardiwiyono karena menggunakan lampu listrik sebagai penerangan. Untuk mendengarkan musik juga bukan lagi radio transistor, dan jumlah penjaga warung yang turut melayani tidak hanya seorang, tetapi tiga orang.

Juga ada tempat lesehan khusus yang relatif terang dan dipenuhi pengunjung. Warung angkringan itu menarik minat orang-orang seperti Swandoyo (51) dan Yogi (25) yang ditemui pada Selasa (21/1/2014) malam hingga Rabu (22/1/2014) dini hari.

Swandoyo adalah praktisi pemasaran yang malam itu merasa perlu duduk sembari menikmati susu jahe di warung angkringan. ”Dulu saya penyuplai teh tubruk untuk warung angkringan,” kata Swandoyo.

Oleh karena itulah tak mengherankan jika ia hafal peta warung-warung angkringan di Jakarta. Swandoyo mencatat, menjamurnya warung angkringan di Jakarta yang cenderung identik dengan nasi kucing berporsi relatif sedikit itu mulai terjadi sekitar lima tahun terakhir.

”Penyebabnya, jumlah pekerja urban cenderung makin banyak. Kan, hampir semua orang datang ke Jakarta. Mereka yang berasal dari atau pernah tinggal/sekolah di Yogyakarta-Solo dan sekitarnya tentu saja sudah terbiasa nongkrong di hik/wedangan (Solo) atau angkringan (Yogya). Kerinduan akan kebiasaan ”ngangkring”. Itulah sebabnya angkringan yang di Jakarta kemudian dikenal dengan nama nasi kucing itu menjamur.

Bagi Swandoyo, menikmati makanan dan minuman serta suasana di warung angkringan seperti proses untuk menetralisasi jiwanya. ”Karena saya tidak terlalu suka kebisingan,” kata bapak empat anak itu.

Swandoyo, yang tinggal di kawasan Meruya, Jakarta Barat, itu bisa mendatangi warung angkringan seperti itu hingga tiga kali dalam sepekan. ”Itu belum lagi jika anak saya mengajak ke angkringan pada akhir pekan,” sebutnya.

KOMPAS/INGKI RINALDI Sebagian peralatan untuk membuat minuman.
Sementara itu bagi Yogi, keputusan makan di angkringan diambil karena ia ingin mencari variasi lain untuk bersantap. ”Juga karena warung angkringan ini lokasinya dekat dengan kantor saya,” kata Yogi yang bekerja di salah satu perusahaan media itu.

Warung angkringan yang dia maksud sudah beroperasi sekitar dua tahun di lokasi tersebut. ”Warung pertama ada di kawasan Bendungan Hilir, sejak sekitar tiga tahun lalu,” kata Fitrianto (28), salah seorang penjaga warung angkringan yang berasal dari Pekalongan.

Jumlah pengunjung yang cenderung bertambah memang seperti membuat ekspansi gerobak-gerobak angkringan itu cenderung tak terelakkan. (Ingki Rinaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com