Bagi Swandoyo, menikmati makanan dan minuman serta suasana di warung angkringan seperti proses untuk menetralisasi jiwanya. ”Karena saya tidak terlalu suka kebisingan,” kata bapak empat anak itu.
Swandoyo, yang tinggal di kawasan Meruya, Jakarta Barat, itu bisa mendatangi warung angkringan seperti itu hingga tiga kali dalam sepekan. ”Itu belum lagi jika anak saya mengajak ke angkringan pada akhir pekan,” sebutnya.
Sementara itu bagi Yogi, keputusan makan di angkringan diambil karena ia ingin mencari variasi lain untuk bersantap. ”Juga karena warung angkringan ini lokasinya dekat dengan kantor saya,” kata Yogi yang bekerja di salah satu perusahaan media itu.
Warung angkringan yang dia maksud sudah beroperasi sekitar dua tahun di lokasi tersebut. ”Warung pertama ada di kawasan Bendungan Hilir, sejak sekitar tiga tahun lalu,” kata Fitrianto (28), salah seorang penjaga warung angkringan yang berasal dari Pekalongan.
Jumlah pengunjung yang cenderung bertambah memang seperti membuat ekspansi gerobak-gerobak angkringan itu cenderung tak terelakkan. (Ingki Rinaldi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.