Kepala Museum Negeri NTB M Fauzal, Sabtu (25/1/2014), mengatakan, naskah lama tersebut, antara lain, tentang sastra, agama, sejarah, hukum, pemerintahan, pengobatan, adat istiadat, filsafat, dan astronomi. Sebagian besar naskah ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno, Jawa, Bali, dan Jejawan (adaptasi/turunan aksara Jawa dan Bali), Arab, serta Arab Melayu. Adapun bahasa yang digunakan, antara lain, adalah Jawa Madya, Melayu, Sasak, Bima, dan Bugis.
”Dari aksara dan bahasa itulah terlihat perkembangan budaya tulis di Nusa Tenggara Barat yang dipengaruhi budaya luar,” kata Fauzal.
Pengaruh luar itu, berdasarkan telusur pustaka, terlihat pada naskah Indarjaya Sasak, Lombok, yang kemungkinan disadur dari cerita Bagenda Seh Merdam (Jawa). Ini merujuk pada tradisi penulisan dan teksnya yang dibangun dengan sistem macapat Jawa, seperti guru lagu, guru wilangan, dan guru gatra.
Di Lombok, ada enam tambang/pupuh yang dipakai membangun teks naskah: asmarandana, sinom, maskumambang, durma, pangkur, dan dangdanggula atau sama dengan tradisi penulisan naskah Jawa.
Keberadaan naskah itu juga menggambarkan kreativitas masyarakat Lombok masa lalu menyadur naskah dari Jawa dan Bali, lalu menulisnya sesuai kandungan lokal saat itu, terutama naskah tentang agama Islam.
Fauzal mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan ke museum, pihaknya mencanangkan program ”Ayo ke Museum”. Melalui program itu, diharapkan jumlah kunjungan ke museum meningkat dari 30.000 per tahun, saat ini menjadi 100.000 pengunjung pada 2014.
Diterjemahkan
Kepala Dinas Pariwisata NTB, M Nasir, mengatakan, upaya meningkatkan kunjungan ke museum bukan hanya masyarakat lokal yang menjadi sasarannya. ”Wisatawan mancanegara juga kami ajak ke museum. Sebab, melalui museum bisa diketahui aspek historis dan peradaban bangsa Indonesia,” kata Nasir.
Khusus untuk masyarakat lokal, kata Nasir, pihaknya sudah menerjemahkan 18 naskah kuno ke huruf latin dan bahasa Indonesia agar mudah dipahami. Naskah-naskah itu, antara lain, adalah Indarjaya, Cilinaya, Nabi Haparas, Rare Sigar, Joarsah, Puspakerma, Kertanah, Dajal, Babad Praya, Babad Sakra, Kotaragama, Jatiswara, Cupak Gurantang dan Doyan Neda. (RUL)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.