Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Swedia Lirik Potensi Pantai Pink di Lombok

Kompas.com - 30/01/2014, 16:14 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Investor asal Swedia melirik potensi pariwisata di Pantai Pink, yang terletak di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Untuk meyakinkan investor Swedia itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengajak Duta Besar Swedia dan sejumlah investor Swedia berkunjung ke Pantai Pink di Lombok," kata Kabag Humas dan Protokol Setda NTB, Tri Budiprayitno, di Mataram, Rabu (29/1/2014).

Menurut Tri, Menparekraf Mari Elka Pangestu bersama Dubes Swedia untuk Indonesia Ewa Polano dan sejumlah investor Swedia tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL), Rabu sekitar pukul 08.30 Wita. Selanjutnya rombongan langsung bertolak ke kawasan Pantai Pink.

Jarak BIL dengan kawasan Pantai Pink sekitar 100 kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan darat.

Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim, dan Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya HM Ahman Sya, serta Wagub NTB H Muh Amin ikut mendampingi Menparekraf ke Pantai Pink.

Pemprov NTB tentu berharap pasca kunjungan rombongan ke Pantai Pink dan Teluk Mekaki itu, akan ditindaklanjuti dengan kegiatan investasi bidang pariwisata.

Pantai Pink sebenarnya bernama Pantai Tangsi (asrama/barak) yang konon di lokasi itu pernah dijadikan markas tentara Jepang, namun disebut sebagai Pantai Pink karena warna pasirnya yang didominasi oleh warna pink.

DWI LASKAR PELANGI Seorang nelayan di Pantai Pink, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Hal itu, menurut Tri, dibuktikan dengan adanya goa buatan dan juga sebuah meriam peninggalan Jepang. Pantai itu merupakan bagian dari Pantai Tanjung Ringgit, namun karena lokasi dan infrastruktur jalan yang mungkin kurang memadai sehingga Pantai Pink ini menjadi tidak terekspos media dan wisatawan.

Jika dilihat lebih dekat, sebenarnya warna asli pasir pantai itu putih, namun karena bercampur dengan serpihan-serpihan terumbu karang yang berwarna pink, seiring prosesi alam lalu serpihan serpihan terumbu karang ini kemudian menyatu dan membentuk warna merah muda, apalagi saat terkena air laut dan terpapar sinar matahari, sehingga warna pink jelas terlihat.

Selain pasir pantainya yang berwarna khas pink, pantai itu juga memiliki panorama alam yang sangat mengesankan, yakni dikelilingi oleh tebing-tebing yang cukup tinggi dengan berugak (semacam pondok/pendopo) di atasnya yang disediakan untuk para wisatawan menikmati hamparan lautan lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com