Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Pecinan Medan Bikin Ketagihan...

Kompas.com - 31/01/2014, 09:01 WIB

Menurut Sofyan, kawasan kuliner awalnya ada di Jalan Surabaya. Sejumlah restoran di Jalan Surabaya berdiri sejak tahun 1930. Restoran-restoran itu melayani kelas menengah di Medan yang berbelanja produk-produk ”branded” di kawasan Jalan Surabaya yang memang terkenal sebagai pusat perbelanjaan elite.

Restoran kelas menengah berkembang mengimbangi perdagangan di Jalan Surabaya hingga kawasan Selat Panjang, yang hingga kini pun menjadi pusat kuliner di Medan.

Berbeda dengan Jalan Semarang yang menggunakan badan jalan, kawasan kuliner di Jalan Selat Panjang lebih pendek dari Jalan Semarang dan berada di ruko-ruko yang lebih nyaman karena permanen. Menunya pun aneka rupa khas pecinan, dari mi hingga bebek, dari makanan berat hingga kudapan aneka rupa.

Kuliner Jalan Semarang, kata Sofyan, muncul kemudian sekitar tahun 1960 dan berkembang pesat 1970 hingga 1980-an. Kebutuhan warga untuk makan selepas berbelanja diduga menjadi pendorong munculnya kawasan kuliner itu.

”Dulu juga ada tiga bioskop di daerah itu, Bioskop Kusuma di Jalan Surabaya, Bioskop Djuwita di Jalan Pandu, dan Bioskop Ria yang kini menjadi Ria Restauran di pojok Jalan Pegadaian,” kata Sofyan. Tiga bioskop itu mendukung keberadaan kuliner Jalan Semarang karena selepas nonton film, orang selalu makan di Jalan Semarang seperti yang selalu ia lakukan.

Meskipun kini bioskop-bioskop itu sudah tutup dan pusat kuliner baru dan mal bermunculan di Kota Medan, keberadaan Jalan Semarang tetap tak tergantikan. Jalan Semarang, juga Jalan Selat Panjang, menjadi salah satu ikon kuliner yang tak terpisahkan dari Kota Medan karena keunikan dan tawaran menu yang enak dan beraneka ragam.

Pakar kuliner William Wongso bahkan mengatakan, meskipun kuliner jalanan, rasa kuliner Medan seperti kuliner hotel berbintang. (Aufrida Wismi Warastri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com